PASUNDAN EKSPRES – Di tengah sorotan sepak bola Asia, pertandingan sengit antara Timnas Indonesia dan Korea Selatan di perempat final Piala Asia U23 di Stadion Abdullah bin Khalifa Qatar pada Kamis, 25 April 2024, menyedot perhatian.
Setelah pertandingan yang melelahkan, Indonesia keluar sebagai pemenang setelah adu tendangan penalti dengan skor 11-10, setelah skor imbang 2-2 dalam waktu normal.
Fakta-fakta Soal Indonesia Kalahkan Korea Shin Tae Yong Kalahkan Negara Sendiri
Baca Juga:MNC Group Kian Ketat Aturannya Soal Penayangan Piala Asia U-23 2024Sensasi Baru! 5 Olahan Indomie yang Enak dan Menarik
Kemenangan ini bukan hanya sebuah pencapaian bagi Timnas Indonesia, tapi juga sebuah bukti semangat juang mereka yang luar biasa.
Pelatih tim, Shintayong, berbangga atas kemenangan ini dan percaya bahwa ini akan memberikan kepercayaan diri yang besar pada anak-anak asuhnya.
Dia bahkan menargetkan untuk melaju ke babak final Piala Asia U23.
Namun, kemenangan ini tidak datang tanpa kontroversi.
Shintayong, yang berasal dari Korea Selatan, berhasil memimpin Timnas Indonesia mengalahkan negaranya sendiri dalam pertandingan yang sangat emosional.
Pengalaman Shintayong sebagai pelatih Timnas Korea Selatan pada Piala Dunia 2018 menambahkan latar belakang dramatis dalam kemenangan ini.
Erik Tohir, Ketua Umum PSSI, menetapkan target baru bagi timnas: melaju ke final Piala Asia U23.
Ini mungkin terdengar ambisius, tapi dengan semangat yang tinggi dan peningkatan performa, tidak ada yang tidak mungkin bagi Garuda Indonesia.
Statistik usia pemain juga menjadi perhatian.
Baca Juga:Heboh MNC Tegaskan Larangan Gelar Nobar Piala Asia U-23 Tanpa PersetujuannyaErick Thohir Mengungkap Rahasia Kemenangan Timnas U23 Indonesia atas Korea Selatan
Meskipun Indonesia memiliki rata-rata usia pemain yang lebih muda, mereka berhasil mengungguli tim-tim seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia yang memiliki pemain dengan usia yang lebih tua.
Kemenangan Indonesia juga memberikan dampak yang signifikan bagi Korea Selatan.
Kegagalan mereka melaju ke Olimpiade untuk pertama kalinya sejak 1988 merupakan pukulan berat.
Media lokal bahkan menganggap bahwa kekalahan dari Indonesia akan berdampak pada situasi politik, dengan presiden asosiasi sepak bola Korea Selatan, mungkin akan menghadapi tekanan untuk mundur.
Kini, semua mata tertuju pada langkah selanjutnya Timnas Indonesia dalam turnamen ini.
Semua pihak menantikan pertandingan semifinal dengan penuh semangat.