PASUNDAN EKSPRES – Di tengah hiruk pikuk kehidupan, sejenak mari kita alihkan perhatian pada momen istimewa bagi umat Buddha.
Tepat pada tanggal 23 Mei 2024, mereka akan merayakan Hari Raya Waisak, sebuah perayaan suci yang penuh makna dan tradisi.
Memahami Apa Itu Waisak Bagi Umat Buddha
Lebih dari sekadar hari libur, Waisak merupakan momen untuk memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha Gautama, yakni kelahiran, pencerahan, dan parinibbana (kematian).
Baca Juga:Rekomendasi 5 Game Horor Android Offline Terbaru Mei 2024Xiaomi Pad 6 Vs Samsung Tab S9 FE Perbandingan Tablet Mana yang Juaranya?
Ketiga peristiwa ini bagaikan lentera yang menerangi jalan umat Buddha untuk mencapai kedamaian dan kebahagiaan sejati.
Menelusuri Jejak Sejarah Waisak
Sejarah Waisak berawal dari 2.500 tahun lalu di bawah pohon Bodhi di Bodh Gaya, India.
Di sanalah Pangeran Siddhartha Gautama mencapai pencerahan sempurna dan menjadi Buddha Gautama.
Sejak saat itu, para pengikutnya merayakan Waisak setiap tahun sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur atas ajaran Buddha yang membawa kedamaian bagi dunia.
Tradisi Waisak yang Penuh Makna
Perayaan Waisak diwarnai dengan berbagai tradisi yang sarat makna. Umat Buddha biasanya mengunjungi vihara untuk melakukan puja bhakti, meditasi, dan mendengarkan khotbah Dharma.
Lilin-lilin di vihara dinyalakan sebagai simbol penerangan, dan umat Buddha memandikan patung Buddha dengan air harum sebagai bentuk penghormatan.
Selain itu, tradisi Waisak juga diwarnai dengan pelepasan lampion ke langit. Lampion yang diterbangkan ini melambangkan penyebaran cahaya Dharma dan harapan untuk mencapai pencerahan. Umat Buddha juga melakukan perbuatan kebajikan seperti berdana dan beramal sebagai wujud nyata dari ajaran Buddha untuk membantu sesama.
Baca Juga:Rekomendasi 8 Game Android City Builder Offline Seru, Wajib Banget Kalian CobaResep Rahasia Chicken Katsu Renyah dan Gurih ala Rumahan
Lebih dari Sekadar Perayaan
Waisak bukan hanya tentang perayaan dan tradisi, tetapi juga momen untuk introspeksi diri.
Umat Buddha diajak untuk merenungkan kembali ajaran Buddha dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai-nilai seperti cinta kasih, welas asih, dan kebijaksanaan ditekankan dalam perayaan Waisak.
Dengan mengamalkan nilai-nilai ini, diharapkan umat Buddha dapat mencapai kedamaian batin dan berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih harmonis.
Menyambut Cahaya Waisak di Era Modern
Di tengah gempuran modernitas, makna Waisak semakin terasa relevan.