PASUNDAN EKSPRES – Dalam upaya mempersiapkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024, Koalisi Indonesia Maju (KIM) memberikan tawaran posisi calon wakil gubernur (cawagub) kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Hal ini diungkapkan oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, pada Selasa, 18 Juni 2024.
“Ada (tawaran dari KIM) itu,” ujar Syaikhu. Namun, ia menambahkan bahwa tawaran tersebut belum ditanggapi secara resmi karena masih dalam tahap pertimbangan dan analisis lebih lanjut.
Hubungan PKS dan Anies Baswedan
PKS selama ini dikenal sebagai pendukung setia Anies Baswedan, baik dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 maupun dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang baru saja usai. Oleh karena itu, tawaran dari KIM untuk posisi cawagub di Jakarta dianggap oleh sebagian kalangan sebagai strategi untuk melemahkan Anies Baswedan dalam kontestasi Pilkada mendatang.
Baca Juga:PKS Dapat Tawaran KIM, Lalu Bagaimana Nasib Kaesang Pangarep di Pilkada Jakarta?Prediksi Skor Portugal vs Republik Ceko di Liga Euro 2024, Ronaldo dan Kawan-Kawan Siap Tampil Gemilang!
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam, menilai tawaran tersebut bisa menjadi bagian dari strategi politik untuk menghalangi langkah Anies Baswedan. “Tawaran itu bisa menjadi bagian dari strategi untuk mengunci langkah Anies Baswedan agar tidak mampu mengonsolidasikan basis dukungan dengan threshold 20 persen di Pilkada Jakarta mendatang,” katanya dalam wawancara dengan Kompas.com pada Selasa.
Menurut Ahmad, Anies Baswedan selama ini didukung oleh koalisi perubahan yang terdiri dari PKS, Partai Nasional Demokrat (Nasdem), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dalam Pemilu 2024, PKS berhasil memperoleh suara yang signifikan, menjadikannya mesin politik utama di Jakarta. Oleh karena itu, jika PKS menerima tawaran KIM, hal ini dapat berdampak besar pada peta kekuatan politik Anies Baswedan ke depan.
Selain potensi dampaknya terhadap Anies Baswedan, tawaran dari KIM juga membawa implikasi strategis bagi PKS sendiri. Jika PKS menerima tawaran tersebut, partai ini mungkin dapat menghapus citra sebagai partai oposisi terlama yang selama ini melekat padanya. Ahmad Khoirul Umam menyatakan bahwa tawaran ini bisa menjadi pintu bagi PKS untuk bernegosiasi dan berkompromi agar masuk ke dalam pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.