Tawaran KIM kepada PKS dan Posisi Ridwan Kamil
Sebelumnya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengungkapkan bahwa pihaknya memang mendapat tawaran posisi cawagub untuk Pilkada DKI Jakarta 2024 dari KIM. Koalisi ini disebut-sebut akan mengusung Ridwan Kamil sebagai cagub di Jakarta. PKS, yang sejauh ini diketahui mendukung mantan capres nomor urut 1, Anies Baswedan, juga sedang mempertimbangkan tawaran tersebut.
“Ada (tawaran dari koalisi Prabowo) itu,” kata Syaikhu saat ditemui di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, pada Selasa, 18 Juni 2024. Syaikhu menyatakan bahwa PKS masih menganalisis tawaran dari KIM. “Makanya sedang kita coba, analisis, kita kaji mana kira-kira yang nanti paling maslahat, kira-kira gitu,” tambahnya.
Elektabilitas Ridwan Kamil memang menjadi faktor kunci dalam strategi KIM. Sebagai mantan Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memiliki rekam jejak yang cukup kuat dan dikenal memiliki basis pendukung yang solid. Elektabilitasnya yang tinggi dianggap mampu menandingi Anies Baswedan, yang juga memiliki pengaruh besar di Jakarta setelah menjabat sebagai gubernur sebelumnya.
Baca Juga:Prediksi Skor Portugal vs Republik Ceko di Liga Euro 2024, Ronaldo dan Kawan-Kawan Siap Tampil Gemilang!Prediksi Skor Turkey vs Georgia di Euro 2024, Siapkah Georgia Menghadapi Raksasa Turki?
Di sisi lain, Kaesang Pangarep, meski merupakan wajah baru dalam politik, memiliki keuntungan sebagai putra presiden yang tentu membawa pengaruh tersendiri. Namun, tanpa pengalaman politik yang cukup, peluangnya untuk bersaing di Pilkada Jakarta bisa menjadi tantangan. Jakarta adalah panggung politik yang kompleks dan membutuhkan figur dengan pengalaman dan strategi yang matang.
KIM, sebagai koalisi yang mendukung Prabowo Subianto, harus melakukan kalkulasi politik yang matang. Mengutamakan Ridwan Kamil mungkin menjadi langkah yang lebih strategis mengingat elektabilitas dan pengalaman politiknya. Namun, memasukkan Kaesang dalam koalisi juga bisa memberikan keuntungan tersendiri, terutama dalam menarik pemilih muda dan simpatisan PSI.
Di pihak PKS, keputusan untuk menerima tawaran KIM juga membutuhkan pertimbangan yang mendalam. Sebagai partai yang memiliki basis pendukung yang loyal, PKS harus memastikan bahwa langkah ini akan memberikan manfaat yang maksimal dalam jangka panjang, baik secara politik maupun strategis.
Persaingan dalam Pilkada DKI Jakarta 2024 semakin memanas dengan dinamika internal koalisi dan strategi masing-masing partai. Ridwan Kamil dan Kaesang Pangarep menjadi dua figur sentral yang diperhitungkan dalam bursa calon gubernur dan wakil gubernur. Keputusan akhir dari KIM dan PKS akan sangat menentukan arah Pilkada ini dan tentu saja, dinamika politik di ibu kota.