“Terus dari hafalannya, ada 30 surat-surat hafalan pendek yang ada di juz 30 dan ada juga hafalan-hafalan hadist di keseharian. Selanjutnya adalah di karakternya, Panatagama habits forming jadi teman-teman selain kompetensinya yang diasah, karakternya mulai dari disiplin adab kegiatan sehari-hari itu yang kita latih sehingga anak-anak yang lulus dari TKB itu memiliki karakter akhlak yang baik serta mempunyai kompetensi yang cukup untuk ke jenjang selanjutnya,” jelas Adi.
Pak Yasin, salah satu orang tua siswa, mengungkapkan rasa bangganya atas acara tersebut.
“Untuk acara ini sangat baik, alhamdulillah lancar anak saya juga mau lulus tahun ini, bagus intinya. Untuk kedepannya semoga lebih baik lagi dan lebih sukses lagi untuk semuanya anak-anaknya, untuk kurikulumnya juga bagus,” kata Yasin.
Baca Juga:Terkait Keselamatan Penumpang, Dirjen Perhubungan Darat: Nakhoda Harus Tegas dan BeraniCegah Peredaran Narkoba, Satresnarkoba Polres Subang Gencar Lakukan Penyuluhan P4GN
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Ano Suyatno, turut hadir dalam acara tersebut. Dalam sambutannya, Ano memberikan apresiasi yang tinggi terhadap upaya sekolah dalam membina dan mengembangkan kemampuan baca tulis Al-Qur’an pada siswa.
“Saya menangis melihat putra/putri bapak/ibu sekalian yang baru usia 5-7 tahun sudah bisa membaca Al-Quran, nalarnya sudah luar biasa,” ujarnya.
Acara dilanjutkan dengan pentas seni yang menampilkan berbagai kesenian tradisional Sunda. Siswa-siswi KB & TK Cendekia Panatagama dengan antusias menampilkan permainan angklung, tarian tradisional, serta pementasan drama yang mengangkat tema budaya Sunda. Penampilan mereka berhasil memukau para hadirin, menunjukkan bakat dan kreativitas yang luar biasa dari anak-anak.
Setiap penampilan mendapat tepuk tangan meriah dari para penonton. Kebanggaan dan rasa haru jelas terpancar dari wajah para orang tua yang hadir, menyaksikan anak-anak mereka tampil dengan penuh percaya diri dan kebahagiaan.
Sebagai penutup, acara ini tidak hanya menjadi ajang untuk menampilkan kemampuan dan bakat siswa, tetapi juga untuk mempererat hubungan antara sekolah, siswa, dan orang tua. Semangat kebersamaan dan komitmen untuk terus mendukung pendidikan anak-anak adalah kunci utama dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.(hdi)