Bey menjelaskan, gagasan tersebut bermakna _Daka: Dahareun loba kabeuli ku rakyat_, yang artinya banyak makanan dan sanggup dibeli oleh rakyat.
Kemudian _Balarea: Barudak masih bisa sakola_, artinya anak-anak masih bisa bersekolah.
“Jadi sungguh mulia ide yang dilakukan, kita doakan almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” ungkap Bey.
Baca Juga:Produsen Otomotif asal Vietnam Bangun Pabrik Mobil Listrik di Subang, Investasi Jangka Panjang Total Rp18,7 TMenteri AHY Terima Penghargaan Tokoh Pendorong Investasi dalam Negeri Melalui Reforma Agraria
Selain Dakabalarea, program pengentasan kemiskinan saat krisis moneter, almarhum juga memajukan santri melalui program Santri Raksa Desa.
Perwakilan keluarga almarhum, Yudi Guntara mengucapkan terima kasih atas perhatian Pemda Provinsi Jabar, TNI, Kogartap dan elemen masyarakat lainnya yang hadir saat pemakaman dan selama almarhum menjalani perawatan di rumah sakit.
Nuriana lahir di Sumedang pada tanggal 17 April 1938. Ia memimpin Jabar sebagai Gubernur Jawa Barat selama dua periode, pada 1993−1998 dan 1998−2003.
Sebelum menjabat sebagai gubernur, Nuriana adalah tentara aktif dan berprestasi. Ia pernah menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi dari tahun 1991-1993.
Almarhum adalah seorang purnawirawan tentara dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal TNI.
Ia menamatkan pendidikan di Akademi Militer Nasional (AMN) pada tahun 1962. Salah satu penghargaan yang dimiliki almarhum adalah Bintang Maha Putra Utama.