Di sisi lain, kejanggalan juga terlihat dalam pernyataan Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta, Andika Dwi Prasetya, yang menyebutkan bahwa Jessica masih diperbolehkan pergi ke luar negeri dengan alasan tertentu, asalkan mendapatkan izin dari Menteri Hukum dan HAM. Kemungkinan untuk bepergian ke luar negeri ini mungkin membuat banyak pihak bertanya-tanya, apakah benar Jessica telah menjalani hukuman yang cukup berat untuk kejahatan yang dilakukannya?
Dalam kesimpulannya, kebebasan bersyarat Jessica Wongso bukan hanya soal remisi dan masa tahanan yang telah dijalani, tetapi juga tentang bagaimana sistem hukum menangani kasus-kasus berat seperti pembunuhan berencana. Apakah remisi yang diberikan sudah mencerminkan keadilan bagi korban dan keluarganya, atau justru menunjukkan kelemahan dalam sistem hukum kita? Pertanyaan-pertanyaan ini masih akan terus bergema di masyarakat, dan mungkin akan memengaruhi pandangan publik terhadap kasus-kasus serupa di masa depan.