PASUNDAN EKSPRES – Kepala Stasiun BMKG Tangerang, Suwardi, mengonfirmasi bahwa ancaman gempa bumi megathrust yang bisa memicu tsunami di Selat Sunda adalah nyata. Dampaknya tidak hanya akan dirasakan di wilayah Banten, tetapi juga hingga Jawa Barat dan Jakarta.
Suwardi menjelaskan bahwa gempa megathrust di Selat Sunda ini diperkirakan berkekuatan Magnitudo 8,7, dan akan mempengaruhi delapan Kabupaten dan Kota di Banten serta wilayah sekitarnya.
Menurutnya, dampak gempa ini bisa meluas ke seluruh Banten karena dipicu oleh pergerakan tiga lempeng benua, yaitu Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik, termasuk dari Filipina. Karena itu, gempa bumi ini bisa dirasakan hingga Jawa Barat, Lampung, dan Jakarta.
Baca Juga:11 Kecamatan di Jawa Barat Berisiko Menghadapi Gempa Megathrust, Berikut DetailnyaSamsung Galaxy A55: Smartphone Dengan Performa Andal dan Desain Elegan
Suwardi juga menyoroti adanya seismic gap di Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut, di mana tidak ada aktivitas gempa besar selama 30 tahun terakhir.
Hal ini meningkatkan potensi terjadinya gempa besar, karena jika gap tersebut aktif, bisa melepaskan energi besar yang memicu tsunami.
Dua wilayah yang menjadi perhatian utama adalah Kabupaten Lebak dan Pandeglang, yang berada di titik episentrum gempa, sehingga berpotensi merasakan dampak terbesar.
Skenario terburuk tsunami di wilayah ini diperkirakan mencapai 19 hingga 20 meter, sedangkan di wilayah lain berkisar antara 3 hingga 15 meter.
Namun, Suwardi menegaskan bahwa informasi ini adalah potensi, bukan prediksi, dan masyarakat diminta untuk tetap tenang tetapi waspada.
Ia menekankan bahwa potensi gempa Megathrust ini bukanlah peringatan dini dan tidak berarti akan terjadi dalam waktu dekat.
(dbm)