PASUNDAN EKSPRES – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat kembali merilis data terbaru terkait bencana kekeringan yang melanda sejumlah wilayah. Sebanyak 12 daerah di provinsi ini saat ini berada dalam status siaga darurat kekeringan, sementara satu daerah lainnya sudah masuk kategori tanggap darurat. Fenomena kekeringan ini tak hanya menimbulkan kekhawatiran akan ketersediaan air bersih, tetapi juga berpotensi memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dapat memperparah situasi.
Daerah Terkena Dampak Kekeringan
Menurut data yang dihimpun oleh BPBD, ke-12 daerah yang tengah mengalami siaga darurat antara lain Kabupaten Indramayu, Majalengka, Kuningan, Cirebon, Bandung, Karawang, Ciamis, Garut, serta Kota Bekasi, Cimahi, Depok, dan Cirebon. Dari 12 daerah tersebut, Kabupaten Bekasi menjadi satu-satunya wilayah yang sudah masuk dalam status tanggap darurat kekeringan.
Plh Kepala Pelaksana BPBD Jawa Barat, Anne Hermadianne Adnan, menjelaskan bahwa meskipun situasi masih bisa diatasi, ada kekhawatiran yang besar terhadap potensi meluasnya dampak kekeringan. “Status siaga darurat ini tidak hanya terkait kekeringan saja, tetapi juga bencana hidrometeorologi lainnya. Saat ini kami fokus menangani kekeringan di 12 kabupaten/kota, sementara Kabupaten Bekasi sudah berada dalam status tanggap darurat. Sejauh ini, masalah ketersediaan air bersih masih bisa ditangani,” jelas Anne mengutip dari detik.com, pada Selasa (3/9/2024).
Baca Juga:Siapa Sebenarnya Sintya Marisca? Fakta-Fakta Seputar Kehidupan dan KariernyaProfil Sintya Marisca, Dari Viral Joget Hingga Sorotan Hubungan Pribadi!
Kekurangan Air Bersih di 8 Daerah
Dampak kekeringan yang paling terasa adalah krisis air bersih di sejumlah wilayah. Tercatat, delapan kabupaten/kota di Jawa Barat mengalami kekurangan air bersih. Wilayah tersebut meliputi Kabupaten Bogor, Karawang, Bekasi, Bandung, Garut, Kuningan, Pangandaran, dan Subang. Kekeringan ini berdampak pada 34 kecamatan, 54 desa, dan sekitar 17.771 kepala keluarga (KK).
“Kami mencatat Kabupaten Bogor sebagai wilayah yang paling terdampak, dengan jumlah penduduk yang terpengaruh mencapai 27.387 jiwa dari 9.634 KK yang tersebar di 19 desa dan 13 kecamatan. Saat ini kami masih memantau situasi dan memastikan pasokan air bersih terpenuhi di daerah tersebut,” tambah Anne.
Ancaman Kebakaran Lahan di Musim Kemarau
Selain krisis air bersih, kekeringan yang melanda juga memicu meningkatnya risiko kebakaran lahan dan hutan di beberapa daerah. Hingga saat ini, 17 wilayah di Jawa Barat tercatat mengalami kebakaran lahan, dengan Gunung Guntur di Garut sebagai daerah yang paling terdampak. Anne menyebutkan bahwa kebakaran lahan ini seringkali disebabkan oleh ulah manusia, seperti puntung rokok yang dibuang sembarangan atau aktivitas pembakaran sampah.