PASUNDAN EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan masyarakat Indonesia tentang potensi kemarau panjang yang melanda sejumlah wilayah. Terhitung sejak BMKG merilis pembaruan resmi terakhirnya pada 4 Juli 2024, puncak musim kemarau telah berlangsung di sebagian besar wilayah Indonesia, khususnya pada bulan Juli dan Agustus dan sangat terasa dampaknya saat bulan September ini. Meski saat ini September telah tiba, tanda-tanda musim kemarau masih belum sepenuhnya berakhir, dan dampaknya diperkirakan akan berlangsung lebih lama.
Pers BMKG: Peringatan Musim Kemarau Panjang
Dalam siaran pers BMKG yang telah tayang pada 4 Juli 2024, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menyampaikan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki puncak musim kemarau. Guswanto menjelaskan bahwa meskipun musim kemarau telah tiba, bukan berarti seluruh wilayah akan bebas dari hujan. “Betul, sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim kemarau pada bulan Juli dan Agustus 2024, yaitu sebanyak 77,27%. Namun, ini tidak berarti bahwa hujan sama sekali tidak akan turun. Curah hujan tetap ada, meskipun intensitasnya sangat rendah, yakni di bawah 50 mm per dasarian,” terang Guswanto dalam keterangannya.
Dalam beberapa pekan terakhir, fenomena atmosfer seperti Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin, dan Rossby Equatorial turut memengaruhi cuaca di Indonesia. Fenomena tersebut menyebabkan peningkatan curah hujan di beberapa wilayah, meski masih berada dalam musim kemarau. Daerah yang terdampak di antaranya Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua. BMKG juga mencatat suhu muka laut yang lebih hangat di perairan Indonesia, yang turut berkontribusi terhadap terbentuknya awan hujan.
Baca Juga:Siapa Sebenarnya Sintya Marisca? Fakta-Fakta Seputar Kehidupan dan KariernyaProfil Sintya Marisca, Dari Viral Joget Hingga Sorotan Hubungan Pribadi!
Potensi Hujan di Tengah Kemarau
Meskipun sedang berada di musim kemarau, cuaca yang dinamis terus berlangsung di Indonesia. Pada awal Juli 2024, BMKG memperkirakan adanya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang di beberapa wilayah. Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, memperingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan yang berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan banjir bandang. Masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan dan aliran sungai diimbau untuk ekstra hati-hati, terutama selama periode kemarau ini.