Kronologi Ojol di Pasirimpun Bandung, Kesalahpahaman Berujung Konflik Besar!

Kronologi Ojol di Pasirimpun Bandung, Kesalahpahaman Berujung Konflik Besar!
Kronologi Ojol di Pasirimpun Bandung, Kesalahpahaman Berujung Konflik Besar!
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Pasirimpun Bandung kini jadi ramai, setelah viralnya sebuah vidio dari tukang ojol yang terlihat compang-camping.

Perselisihan antara ojol dan opang terjadi pada Jumat (6/9) malam. Konflik ini dipicu oleh kesalahpahaman, di mana ada penumpang yang dianggap mengambil tumpangan dari wilayah Pasir Impun, yang seharusnya menjadi area eksklusif bagi opang.

Kini dua spanduk besar menghiasi kawasan Pasir Impun. Tulisan yang tercantum di dalamnya menandakan bahwa wilayah tersebut sudah menjadi ‘zona hijau’, atau bebas akses untuk pengemudi transportasi online. Spanduk ini baru terpasang pada Senin (9/9) siang.

Baca Juga:Asosiasi Jasa Kontruksi Subang Deklarasikan Dukungan untuk Jimat-AkuBUMDes Kasomalang Kulon jadi Motor Penggerak Ekonomi Masyarakat

Berdasarkan pantauan Jabar Ekspres, spanduk pertama dipasang tepat di persimpangan jalan menuju kawasan Pasir Impun dari arah Jl. AH Nasution. Tulisan dalam spanduk itu berbunyi, “Pasir Impun Zona Hijau Bebas Pick Up dan Drop Off.” Sementara spanduk kedua, terpasang di tempat yang dulu sering menjadi pangkalan ojek pangkalan (opang), bertuliskan “Zona Santuy. Biar warga yang memilih layanan transportasi sendiri.” Spanduk tersebut sengaja dipasang di pangkalan yang sempat dipenuhi oleh massa ojek online (ojol) beberapa waktu lalu.

Pemasangan dua spanduk ini tampaknya menjadi tanda berakhirnya konflik antara ojek online dan opang. Beberapa pengemudi ojol bahkan tampak berdiri bersama opang di sekitar Pasir Impun, sebuah pemandangan yang tak biasa sebelumnya.

Andri, seorang warga sekitar berusia 37 tahun, menyambut positif suasana damai ini. Menurutnya, situasi ini sangat berbeda dari ketegangan yang terjadi saat konflik antara ojol dan opang masih memanas. Andri berharap suasana seperti ini dapat terus terjaga, mengingat perselisihan yang terjadi sebelumnya sangat merugikan, tidak hanya bagi pengemudi, tapi juga bagi warga sekitar.

“Semoga kejadian kemarin jadi yang terakhir. Jangan sampai terulang lagi. Dampaknya besar, terutama pada usaha saya,” ujar Andri saat ditemui oleh Jabar Ekspres pada Senin (9/9). Andri, yang memiliki usaha toko kecantikan di area tersebut, mengaku penghasilannya menurun drastis saat perselisihan antara ojol dan opang terjadi. Pada hari itu, tidak satu pun pelanggan datang ke tokonya karena aksi massa ojol yang menggeruduk pangkalan opang.

0 Komentar