PASUNDAN EKPRES – Hiperglikemia, atau kadar gula darah tinggi, adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh mengalami kelebihan glukosa dalam aliran darah. Kondisi ini tidak selalu menimbulkan gejala pada tahap awal, namun seiring meningkatnya kadar gula, tubuh akan mulai memberikan sinyal bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Tanda-tanda ini sebaiknya tidak diabaikan, karena jika dibiarkan, gula darah tinggi dapat berkembang menjadi masalah yang lebih serius, termasuk ketoasidosis diabetik.
Ketika kadar gula dalam darah meningkat, gejala yang paling umum dirasakan antara lain adalah sering buang air kecil, rasa haus yang tak kunjung hilang, pandangan kabur, serta rasa lelah yang berlebihan. Gejala-gejala ini bisa muncul secara bertahap dalam hitungan hari atau minggu, dan sering kali baru disadari saat kadar gula darah sudah mencapai 180 hingga 200 mg/dL. Meskipun gejala tersebut dapat mengindikasikan hiperglikemia, penting untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikannya.
Jika hiperglikemia tidak segera ditangani, komplikasi lebih serius dapat terjadi, salah satunya adalah ketoasidosis diabetik. Ini adalah kondisi di mana tubuh mulai memecah lemak sebagai sumber energi karena insulin tidak cukup untuk mengolah glukosa. Ketoasidosis diabetik ditandai dengan beberapa gejala tambahan seperti mulut kering, sakit perut, bau napas seperti buah, mual, muntah, dan napas yang terasa pendek. Dalam beberapa kasus yang lebih parah, bisa menyebabkan kebingungan dan bahkan kehilangan kesadaran.
Baca Juga:Awas Terlewat! Jadwal Lengkap Tes SKD dan SKB CPNS 2024 Resmi dari BKNTanah Sengketa, Pembangunan Kampus UPI Subang Belum Ada Titik Terang
Mereka yang sudah lama mengidap diabetes mungkin tidak selalu mengalami gejala yang signifikan, karena tubuh mereka sudah terbiasa dengan kadar gula yang tinggi. Namun, mereka tetap berisiko terkena komplikasi serius jika tidak melakukan perawatan yang tepat. Sebaliknya, orang yang tidak mengidap diabetes, meski jarang, juga bisa mengalami hiperglikemia ringan, yang biasanya akan pulih dengan sendirinya setelah beberapa waktu.
Untuk mengatasi hiperglikemia, perubahan gaya hidup adalah kunci utama. Salah satu langkah pertama yang bisa diambil adalah dengan memperbaiki pola makan. Menghindari makanan dan minuman manis seperti kue atau minuman bersoda dapat membantu menstabilkan kadar gula darah. Selain itu, minum air putih yang cukup sangat dianjurkan, terutama jika tubuh mulai menunjukkan tanda-tanda dehidrasi akibat hiperglikemia. Aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki juga dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Jika Anda menggunakan insulin, penting untuk menyesuaikan dosisnya sesuai petunjuk dokter.