Rangkaian Panjang Perayaan Galungan
Ngomongin Galungan, nggak bisa lepas dari rangkaian upacara yang panjang. Satu perayaan Galungan itu sebenarnya nggak cuma sehari lho, tapi ada berbagai ritual yang dimulai beberapa hari sebelum Hari H.
- Tumpek Wariga– 25 hari sebelum Galungan, umat Hindu melakukan upacara ini untuk menghormati pohon-pohon dan tanaman.
- Sugihan Jawa & Sugihan Bali– Dilakukan sebagai bentuk pembersihan, baik secara spiritual maupun fisik.
- Hari Penyekeban, Penyajan, Penampahan– Ritual ini dilakukan sebelum Hari Raya Galungan, di mana Penampahan adalah momen di mana umat Hindu Bali menyembelih babi sebagai simbol pengorbanan.
- Hari Raya Galungan– Nah, ini puncaknya! Dirayakan pada Rabu Kliwon Dungulan. Saat inilah umat Hindu bersyukur atas kemenangan kebaikan.
- Hari Kuningan– 10 hari setelah Galungan, perayaan ini jadi penutup seluruh rangkaian. Pada hari ini, umat Hindu mengirimkan doa-doa kepada leluhur mereka.
Menariknya, dalam rentang waktu 10 hari antara Galungan dan Kuningan, umat Hindu Bali masih terus melaksanakan berbagai upacara dan persembahyangan. Selain itu, ada tradisi lain seperti Umanis Galungan yang dilaksanakan sehari setelah Galungan. Di hari ini, biasanya mereka kumpul-kumpul dengan keluarga, saling bersilaturahmi dan menikmati hidangan khas.
Bukan Cuma di Bali, Tapi di Seluruh Nusantara
Walaupun identik dengan Bali, sebenarnya Galungan ini dirayain juga sama umat Hindu di seluruh Indonesia, lho. Ini bukti bahwa tradisi Galungan udah menyebar dan jadi bagian dari budaya Hindu di Nusantara. Di beberapa tempat, mungkin nggak se-meriah di Bali, tapi semangatnya tetap sama: merayakan kemenangan Dharma.
Kenapa Galungan Penting?
Baca Juga:Usai Ricuh di Si Jalak Harupat, Ini Kata PSSI untuk Persib Selanjutnya!Kronologi Steward dan Henhen di Intimidasi Bobotoh, Marc Klok Panik dan Lari dengan Handuk!
Selain jadi waktu buat kumpul keluarga, Galungan juga momen untuk refleksi diri. Umat Hindu diajak buat merenungkan kembali tindakan dan pikiran mereka selama ini, apakah udah sesuai dengan Dharma atau belum. Jadi, ada semacam spiritual journey gitu yang dijalani selama rangkaian upacara.
Plus, Galungan juga jadi momen ekonomi lokal meningkat, terutama di Bali. Penjor-penjor yang dijual, makanan khas yang dibuat, sampai jasa-jasa pembuatan sesajen ikut booming di momen ini. Jadi, nggak cuma aspek spiritual, tapi juga ada perputaran ekonomi yang ikut terdongkrak saat Galungan berlangsung.