PASUNDAN EKSPRES – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil dan Suswono, tampil percaya diri dalam debat Pilgub DKI Jakarta 2024. Pasangan ini menegaskan komitmen untuk melanjutkan program-program yang baik dari gubernur-gubernur terdahulu, sambil menawarkan inovasi baru yang sesuai dengan kebutuhan warga Jakarta saat ini. Salah satu program andalan mereka adalah “Kartu Kamu,” sebuah kartu multifungsi yang dirancang untuk merangkum berbagai layanan sosial yang diperlukan oleh warga Jakarta.
Melanjutkan Kebaikan Masa Lalu
Dalam pernyataan penutupnya di debat yang digelar di JIExpo Kemayoran pada Minggu, 6 Oktober 2024, Ridwan Kamil, yang akrab disapa Kang Emil, menekankan pentingnya mempertahankan program-program yang telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Jakarta. Dia menyebut bahwa banyak program bagus dari para gubernur terdahulu, seperti Ali Sadikin, Sutiyoso, Jokowi, Fauzi Bowo (Foke), Ahok, hingga Anies Baswedan, yang akan tetap dilanjutkan jika mereka terpilih. Kang Emil percaya bahwa inovasi baru harus berpijak pada fondasi yang sudah baik.
“Masa lalu yang baik akan kami pertahankan. Semua program yang bagus dari Pak Ali Sadikin, Pak Sutiyoso, Pak Jokowi, Pak Foke, Pak Ahok, dan Pak Anies akan tetap kami jalankan. Program-program seperti kartu pendidikan, kesehatan, anak, dan disabilitas yang sudah berjalan dengan baik akan tetap kami pertahankan,” ungkap Ridwan Kamil.
Baca Juga:Forum BUMDes Subang Meriahkan HUT TNI ke-79 dengan Gelar Bazar di Danlanud Wiriadinata TasikmalayaInfinix XPAD! Tablet Harga Murah dengan Fitur AI Canggih dan Perekaman Video 2K
Pernyataan ini menunjukkan sikap kehati-hatian mereka dalam menghadirkan perubahan, yang tidak langsung merombak total, tetapi memanfaatkan keberhasilan masa lalu sebagai landasan untuk maju ke depan.
Program Kartu Kamu “Solusi Digital untuk Jakarta Maju”
Salah satu inovasi besar yang ditawarkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono adalah program “Kartu Kamu” atau Kartu Jakarta Maju. Program ini merupakan penggabungan dari beberapa kartu layanan sosial yang sudah ada, seperti Kartu Pelayan Rumah Ibadah dan Kartu Anak Yatim Jakarta, yang berdasarkan masukan warga selama kampanye. Kang Emil menjelaskan bahwa ide ini muncul dari aspirasi warga yang menginginkan penyederhanaan layanan sosial, terutama di era digital.
“Kami hanya menambahkan dua kartu berdasarkan curhatan warga, yakni Kartu Pelayan Rumah Ibadah dan Kartu Anak Yatim Jakarta. Namun, karena banyaknya kartu yang harus dimiliki, kami menyatukan semuanya dalam satu kartu, namanya Kartu Kamu—’K’ dari Jakarta dan ‘Mu’ dari Maju, jadi Kartu Kamu adalah Kartu Jakarta Maju. Kartu ini akan membantu setidaknya tujuh kelompok yang akan menerima manfaat,” jelas Ridwan Kamil.