SUBANG – Sejumlah petani di wilayah Pantura, khususnya Desa Anggasari, Kecamatan Sukasari, menghadapi tantangan serius terkait kelangkaan pupuk yang berdampak pada kegiatan pertanian mereka. Persoalan ini menjadi sorotan ketika calon Bupati Subang, Aceng Kudus, mengadakan kunjungan ke desa tersebut dan berdialog langsung dengan warga bersama Ketua Tim Advokasi dan Pengamanan Suara pasangan Jimat-Aku, Endang Supriadi.
Dalam dialog itu, para petani menyampaikan keluhan mereka mengenai sulitnya mendapatkan pupuk yang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan usaha tani mereka. Endang menegaskan bahwa masalah ini selaras dengan visi dan misi program unggulan pasangan Ruhimat dan Aceng Kudus, yaitu program ‘Petani Sugih’. Program tersebut berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan vital para petani, seperti pupuk, benih, dan pestisida, demi menjamin produksi pertanian yang berkelanjutan di Subang.
“Melalui program ini, Aceng Kudus akan memastikan pasokan pupuk tersedia dalam jumlah yang memadai,” tegas Endang. Ia juga menjelaskan bahwa dalam upaya mengatasi kelangkaan pupuk, pemerintah daerah (Pemda) akan bekerja sama dengan pemerintah pusat guna memperlancar distribusi pupuk, terutama jika kelangkaan terjadi secara meluas di tingkat nasional.
Baca Juga:Ketua UMKM Subang Gelar Pernikahan Putrinya, Dihadiri Banyak Tokoh MasyarakatTim Sepak Bola U-17 Kasomalang Didiskualifikasi dari Piala Bupati Subang 2024, Warga Kecewa
Menurut Endang, peran Pemda sangat penting dalam mengatasi masalah ini. Mereka akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik di tingkat pusat maupun provinsi, untuk memastikan para petani tidak kekurangan pasokan pupuk. “Kami akan bergerak cepat untuk mencari solusi, termasuk opsi menggelar operasi pasar jika diperlukan, agar persoalan ini tidak semakin berlarut-larut,” tambahnya.
Endang juga menegaskan komitmen Aceng Kudus untuk memberikan solusi nyata bagi para petani di Subang. Menurutnya, kesejahteraan petani harus menjadi prioritas, dan Aceng Kudus siap memastikan hal tersebut dalam jangka panjang. “Kami berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani dengan langkah-langkah konkret yang dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh mereka,” tutupnya.
Dalam situasi di mana pertanian merupakan salah satu tulang punggung perekonomian daerah, perhatian terhadap permasalahan pupuk ini menjadi semakin krusial. Program ‘Petani Sugih’ yang digagas oleh pasangan Jimat-Aku bertujuan tidak hanya untuk menyelesaikan masalah ketersediaan pupuk, tetapi juga untuk menciptakan sistem pertanian yang lebih mandiri dan sejahtera. Kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat akan menjadi kunci utama dalam mengatasi tantangan distribusi pupuk dan mendukung produktivitas petani di Subang.