Ketua Umum Presedium Relawan Jimat-AKU, Bos Urip, Ungkap Tiga Gagasan Besar untuk Program Pilkada Subang 

Ketua Umum Presedium Relawan Jimat-AKU, Bos Urip, Ungkap Tiga Gagasan Besar untuk Program Pilkada Subang 
Ketua Umum Presedium Relawan Jimat-AKU, Bos Urip, Ungkap Tiga Gagasan Besar untuk Program Pilkada Subang 
0 Komentar

SUBANG– Ketua Umum Presidium Relawan Jimat-AKU, Urip Soeprianto, yang dikenal dengan panggilan Bos Urip, menyampaikan tiga gagasan besar yang menjadi bagian dari program pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Subang, H. Ruhimat dan Aceng Kudus (Jimat-AKU), dalam Pilkada Subang 2024. Gagasan tersebut mencakup pendidikan, kesehatan, dan pengangguran, yang menurut Bos Urip sangat penting untuk pembangunan Kabupaten Subang

Hal itu disampaikan di kediamannya Cigarukgak, Kecamatan Cipunagara, Bos Urip menjelaskan ketiga 4gagasan tersebut merupakan bagian integral dari visi pasangan nomor urut 1, Jimat-AKU pada Minggu (13/10).

Gagasan pertama adalah terkait dengan pendidikan. Ia menekankan pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan di Subang melalui program beasiswa.

Baca Juga:Keakraban Tanpa Batas, Kang Jimat dan Komunitas Vespa Bersatu untuk Subang 2024-2029!Aceng Kudus Janjikan Program ‘Petani Sugih’, Petani Pantura Tak Perlu Khawatir Ketersediaan Pupuk!

“Kita ingin memajukan pendidikan, terutama untuk pembangunan sumber daya manusia. Lewat apa? Tentunya lewat beasiswa. Setiap kecamatan akan ada 10 penerima beasiswa, jadi untuk 30 kecamatan, ada 300 orang penerima,” jelasnya.

Bos Urip juga menyebutkan sumber dana untuk beasiswa ini bisa berasal dari dana pemerintah daerah, dana desa, dan Bos Urio siap pakai uang dari dana pribadinya.

“Saya sudah melakukannya sejak lima tahun lalu. Ada yang sudah saya kuliahkan di Universitas Tri Sakti, Universitas Jayabaya, dan beberapa universitas di Yogyakarta serta Cianjur,” tambahnya.

Selanjutnya, dalam sektor kesehatan, Bos Urip mengungkapkan ia telah mengambil inisiatif di desanya untuk membantu masyarakat yang memiliki kartu BPJS namun tidak aktif.

“Di Desa Sidajaya dan Sidamulya, kurang lebih 1800 orang yang punya kartu BPJS tapi dia tidak aktif padahal dia hanya kurang lebih 35 ribu yang paling besar itu 45 ribu kita genapkan menjadi 50 ribu, nah 50 ribu kali 1000 orang itu baru 50 juta dan itu sudah bisa tercover untuk satu dua Desa harusnya buat negara tidak ada masalah,” kata Bos Urip.

Ia menegaskan konsep ini dapat diterapkan secara lebih luas di Subang sebagai bagian dari program Jimat-AKU, mengingat biaya yang diperlukan relatif kecil untuk pemerintah.

Terakhir, gagasan mengenai pengangguran juga menjadi sorotan Bos Urip. Ia menyampaikan bahwa Kabupaten Subang memiliki potensi besar dalam sektor industri.

0 Komentar