PT Pupuk Indonesia Optimalkan Produktivitas Padi di Subang dengan Teknologi Presisi

PT Pupuk Indonesia Optimalkan Produktivitas Padi di Subang dengan Teknologi Presisi
PT Pupuk Indonesia Optimalkan Produktivitas Padi di Subang dengan Teknologi Presisi
0 Komentar

Selain itu, PT Pupuk Indonesia juga memberikan pendampingan dengan menggunakan teknologi drone untuk memetakan kesuburan tanaman. Hal ini bertujuan agar para petani tidak sembarangan dalam menebarkan pupuk dan memahami unsur hara apa yang dibutuhkan oleh tanaman mereka. “Ini bagian dari edukasi kami. Dengan pemupukan yang tepat, jumlah anakan tanaman padi menjadi lebih banyak sehingga panennya lebih optimal,” tambah Tri.

Teknologi Preci-Rice ini juga didukung oleh layanan Mobil Uji Tanah (MUT) dalam Program Makmur. Sementara Preci-Rice memetakan kebutuhan hara tanaman, MUT mendeteksi kandungan hara yang ada di tanah. Kombinasi kedua teknologi ini diyakini mampu memberikan pendekatan yang lebih presisi dalam budidaya padi.

Program Makmur sendiri merupakan ekosistem pertanian yang menyentuh berbagai aspek mulai dari on farm hingga off farm. PT Pupuk Indonesia memiliki peran dalam melakukan pendampingan budidaya, bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Bulog, ID FOOD, Sang Hyang Seri, ASKRINDO, dan instansi lainnya. Semua pihak berkolaborasi untuk mendukung pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Subang.

Baca Juga:Langgar Aturan, 15 Truk Ditindak Polisi Subang!gDr. Nicholas Umumkan Terobosan Baru: Peluncuran Mainnet Web3 di Akhir 2024

Pada skala nasional, realisasi Program Makmur juga telah melampaui target. Hingga periode Januari-September 2024, program ini telah mencakup 368.324 hektare lahan, atau 136 persen dari target yang ditetapkan sebesar 350.000 hektare. “Sementara jumlah petani binaan Makmur mencapai 145.928 orang,” jelas Tri lebih lanjut.

Di acara yang sama, Jekvy Hendra, Direktur Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian, turut memberikan pandangannya tentang tantangan yang dihadapi sektor pertanian saat ini, khususnya terkait dengan degradasi tanah dan penurunan produktivitas. Menurutnya, masalah ini harus diatasi dengan solusi teknologi dan pendampingan yang tepat. “Tantangan ini harus dijawab dengan solusi dan pendampingan teknologi,” ujarnya.

Jekvy menambahkan bahwa langkah strategis yang diambil oleh PT Pupuk Indonesia merupakan bentuk nyata kontribusi terhadap kemajuan pertanian Indonesia. Pemupukan yang berimbang dengan mempertimbangkan kualitas tanah sangat penting, karena di beberapa daerah, penggunaan pupuk sering kali berlebihan. “Di tempat lain ada yang menggunakan 800 kg per hektare, padahal kebutuhannya hanya 175 kg per hektare. Terima kasih sekali kepada teman-teman Pupuk Indonesia yang telah menyiapkan teknologi untuk pemupukan presisi,” pungkasnya.

0 Komentar