Dasam juga mengingatkan bahwa keputusan untuk mengurangi kuota solar harus dikaji ulang oleh pemerintah. “Dampaknya sangat besar bagi nelayan. Ini bisa menjadi masalah serius jika tidak segera ditangani dengan baik,” ungkapnya. Menurut Dasam, situasi ini telah membuat banyak nelayan berhenti melaut dan bahkan menjadi pengangguran. “Bukan hanya pasokan ikan yang menurun drastis di pelelangan, tapi para nelayan juga kehilangan pendapatan, yang mengakibatkan kehidupan mereka semakin sulit,” tambahnya.
Blanakan, sebagai daerah dengan komunitas nelayan yang cukup besar, saat ini memiliki 350 unit kapal dan lebih dari 10 ribu nelayan. Sebagian besar dari mereka menggantungkan hidup sepenuhnya pada hasil laut. Namun, akibat pengurangan pasokan solar ini, banyak nelayan yang terpaksa berhenti melaut dan menghadapi ancaman kelaparan.(rul)