SUBANG– Forum BUMDes Subang bersama PT Mentari Gemilang Merapi menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang berfokus pada pemberian pelatihan menjahit gratis bagi masyarakat, di Kantor BUMDes Sidajaya, Jumat (25/10). Program ini bukan hanya memberikan keterampilan, tetapi juga peluang langsung untuk bekerja di industri garmen yang dikelola PT Mentari Gemilang Merapi.
PT Mentari Gemilang Merapi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang garmen dan berkomitmen untuk mendukung peningkatan keterampilan masyarakat di sekitar Subang. Ketua Forum BUMDes Subang, Urip Suprianto, mengungkapkan rasa syukurnya atas inisiatif ini.
“Alhamdulillah ini satu rasa syukur saya kepada pak Otok Subiantoro yang mana telah memberikan 25 mesin jahit untuk BUMDes di Desa Sidajaya,” ujarnya. “Tentunya ini semoga bisa mengurangi angka pengangguran, minimal yang ada di Desa kami,” imbuhnya.
Baca Juga:Santai atau Kilat? Begini Cara Jalan yang Paling Efektif untuk Bakar EnergiYayasan As-Syifa Gelar Media Gathering, Perkuat Kolaborasi dengan Insan Pers
Tidak hanya memberikan mesin jahit, PT Mentari Gemilang Merapi juga menyediakan instruktur pelatihan menjahit yang diikuti oleh warga di desa, yang setelahnya bisa langsung diterima bekerja di perusahaan tersebut.
“Jadi alhamdulillah juga PT Mentari Gemilang Merapi bukan hanya memberikan mesin jahit, tapi sekaligus memberikan pelatihan kemudian diterima di perusahaannya,” tambah Bos Urip sapaan Urip.
Urip berharap program ini dapat memberdayakan para pemuda yang selama ini kesulitan mencari pekerjaan. “Semoga menjadi awal dari kami punya niat memberdayakan ade-ade kita, anak-anak kita yang memang selama ini belum bekerja. Alhamdulillah kita tidak ditarik biaya satu sen pun, alias gratis,” ungkapnya.
Owner PT Mentari Gemilang Merapi, Otok Subiantoro, menuturkan bahwa inisiatif ini terinspirasi oleh kegiatan sosial yang sering dilakukan oleh Ketua Forum BUMDes, Urip Suprianto.
“Awalnya kita terinspirasi yang dilakukan oleh sahabat saya Bos Urip, selalu berkegiatan sosial untuk membangun. Kemudian program dia itu salah satunya mengurangi angka pengangguran, terus kita sering diskusi jadi dua desa ini kita berikan pelatihan kemudian sudah bisa kita terima bekerja,” katanya.
Otok berharap ke depannya dua desa ini dapat menjadi lumbung tenaga kerja terampil bagi perusahaan. “Harapannya semoga dua desa ini bisa jadi lumbung tenaga kerja terampil. Jadi memang kita belum bisa secara luas, tapi setidaknya real yang kita lakukan bersama Bos Urip,” harapnya.