Google Takluk! Pasangan Ini Menang Gugatan Triliunan Setelah 15 Tahun

Google Takluk! Pasangan Ini Menang Gugatan Triliunan Setelah 15 Tahun
Google Takluk! Pasangan Ini Menang Gugatan Triliunan Setelah 15 Tahun
0 Komentar

Menggandeng Regulasi dan Gugatan yang Panjang

Setelah perjuangan yang panjang, Adam dan Shivaun membawa kasus mereka ke regulator di Brussels pada 2010. Pada 2017, akhirnya Komisi Eropa (EC) turun tangan dan membuka investigasi antimonopoli terhadap Google. Pada tahun itu pula, Google dikenakan denda 2,4 miliar poundsterling karena terbukti menyalahgunakan dominasinya untuk menekan kompetitor seperti Foundem, Microsoft, Expedia, dan lainnya.

Walaupun Google terus mengajukan banding, keputusan akhirnya tetap tak berubah. Pengadilan tertinggi di Eropa, European Court of Justice, pada September 2024, menolak banding Google dan memutuskan bahwa raksasa teknologi ini memang bersalah karena memonopoli pasar demi keuntungannya sendiri.

Namun, putusan ini datang terlambat untuk Foundem, yang sudah ditutup sejak 2016. Meski begitu, Adam dan Shivaun masih menempuh gugatan perdata terhadap Alphabet, induk perusahaan Google, guna menuntut kompensasi atas kerugian bisnis dan biaya hukum yang telah mereka keluarkan. Persidangan untuk kasus ini dijadwalkan berlangsung pada pertengahan 2026.

Baca Juga:Biar Nggak Repot! Ini Cara Download dan Instal Anti Ribet Aplikasi Telegram di PC!Cara Mudah Cek Bansos di HP! Begini Langkahnya dengan Aplikasi Cek Bansos

Menang Bukanlah Akhir

Perjuangan panjang Adam dan Shivaun adalah bukti bahwa perusahaan kecil pun bisa menantang raksasa teknologi jika memiliki tekad yang kuat. Meski Foundem sudah tidak lagi beroperasi, kemenangan mereka membawa dampak besar pada industri teknologi, mendorong persaingan yang lebih sehat, dan menunjukkan bahwa monopoli besar tetap bisa dilawan.

Kisah mereka memberi pelajaran penting: tak peduli betapa kecilnya kita, selama memiliki keberanian dan keyakinan, kita bisa menghadapi raksasa. Kini, pasangan ini menunggu hasil gugatan selanjutnya di tahun 2026, berharap kompensasi tambahan bisa sedikit menutup kerugian yang mereka alami akibat perseteruan panjang ini.

0 Komentar