Liu Xueliang, General Manager BYD Asia Pacific, menjelaskan bahwa BYD berkomitmen untuk mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. “Kami berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas produksi pada fasilitas pabrik BYD di Indonesia serta membuka peluang pengembangan teknologi seperti baterai untuk ragam kendaraan New Energy Vehicle termasuk EV dan PHEV,” ujar Liu saat menerima kunjungan Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Perkasa Roeslani, di kantor pusat BYD di Shenzhen.
Liu juga menegaskan bahwa penambahan kapasitas produksi ini diharapkan mampu menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat manufaktur kendaraan listrik di kawasan Asia Tenggara. Upaya ini sejalan dengan visi pemerintah Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam industri kendaraan listrik global.
Peluang dan Harapan untuk Warga Subang
Kesempatan bekerja di pabrik BYD menjadi angin segar bagi warga Subang. Selain membuka lapangan pekerjaan, perusahaan juga memberikan peluang untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal. Dengan pelatihan yang memadai, warga Subang diharapkan tidak hanya menjadi pekerja, tetapi juga mampu bersaing di tingkat global dalam industri kendaraan listrik.
Baca Juga:Sejarah Berulang? Kilas Balik Krisis 1998 dan Solusi Jitu BJ HabibieJinwoo Melawan Baruka! Simak Serunya Episode 2 Solo Leveling Season 2
Namun, tantangan tetap ada. Kompetensi yang dibutuhkan bukan hanya teknis tetapi juga melibatkan kemampuan komunikasi lintas budaya. Upaya Disnakertrans Subang dan BLK untuk mempersiapkan tenaga kerja lokal menjadi langkah penting agar masyarakat Subang dapat memaksimalkan peluang ini.
Dengan komitmen BYD untuk terus berinvestasi dan mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, diharapkan kolaborasi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat lokal dapat menciptakan manfaat yang berkelanjutan bagi semua pihak.