Mengupas Rekam Jejak Satryo Soemantri Brodjonegoro, Tokoh Pendidikan Tinggi Indonesia

Mengupas Rekam Jejak Satryo Soemantri Brodjonegoro, Tokoh Pendidikan Tinggi Indonesia
Mengupas Rekam Jejak Satryo Soemantri Brodjonegoro, Tokoh Pendidikan Tinggi Indonesia
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Pada Selasa, 21 Januari 2025, nama Satryo Soemantri Brodjonegoro kembali mencuat ke permukaan, menarik perhatian publik dengan kejadian yang terjadi di Kantor dikti jakarta selatan senin kemarin.

Namun diblaik kontroversialnya yang kemarin, rekam jejak akademis dan profesional mentri Dikti juga cukup mengesankan. Lahir di Delft, Belanda, pada 5 Januari 1956, Satryo telah menorehkan berbagai prestasi yang signifikan dalam dunia pendidikan tinggi di Indonesia.

Pendidikan dan Karier Akademis

Satryo mengawali pendidikan tingginya di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan mengambil jurusan Teknik Mesin. Setelah meraih gelar sarjana, ia melanjutkan studi ke University of California, Berkeley, Amerika Serikat, dan berhasil memperoleh gelar Ph.D. pada tahun 1985.

Baca Juga:BRI Kembali Salurkan KUR untuk UMKM, Lihat Tabel Pinjaman Terbaru 2025Masuk Tahap Pledoi, Kuasa Hukum dan Keluarga Optimis Ani Kartini Kustiani Bebas

Sekembalinya ke Indonesia, Satryo berkarier sebagai dosen di Jurusan Teknik Mesin ITB. Pada tahun 1992, ia dipercaya menjabat sebagai Ketua Jurusan Teknik Mesin di institusi yang sama. Selain itu, ia juga pernah menjadi profesor tamu di Universitas Teknologi Toyohashi, Jepang, menunjukkan kiprahnya yang diakui di kancah internasional.

Jabatan Strategis dan Kontribusi

Karier Satryo terus menanjak ketika ia diangkat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi pada 20 April 1999, posisi yang diembannya hingga 30 November 2007. Dalam kapasitas ini, ia berperan penting dalam merumuskan kebijakan dan strategi pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia.

Pada 21 Oktober 2024, Satryo dilantik sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto. Penunjukan ini dianggap sebagai pengakuan atas dedikasinya dalam memajukan sektor pendidikan dan riset di tanah air.

Penghargaan dan Pengakuan

Atas kontribusinya yang luar biasa, Satryo menerima berbagai penghargaan, salah satunya adalah bintang tanda jasa The Order of the Rising Sun, Gold Rays with Neck Ribbon dari pemerintah Jepang. Penghargaan ini mencerminkan pengakuan internasional terhadap dedikasinya dalam bidang pendidikan dan riset.

Kontroversi Terkini

Namun, perjalanan karier Satryo tidak selalu mulus. Pada Januari 2025, ia menjadi sorotan setelah diduga melakukan pemecatan sepihak terhadap pegawai di kementeriannya, yang memicu demonstrasi dari ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN). Para demonstran menuduhnya melakukan penyalahgunaan kekuasaan dan bersikap arogan.

0 Komentar