Menyatukan Gagasan untuk Transformasi Desa Berkelanjutan: Dari Spirit Akademik Menuju Aksi Nyata

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Riyadhul Jannah
Kelompok 2 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Riyadhul Jannah
0 Komentar

Sosial Budaya: Pelestarian budaya lokal, penguatan identitas desa, dan integrasi nilai kebangsaan melalui kegiatan kreatif, termasuk peringatan Hari Kemerdekaan.

Pendekatan partisipatif-transformatif yang digunakan terinspirasi dari pemikiran Paulo Freire, yakni membebaskan masyarakat melalui kesadaran kritis dan kolaborasi.

Kepala Desa: “Ilmu yang Menyentuh Rakyat adalah Ilmu yang Selesai”Kepala Desa Wanasari, Zaenal Mustofa, menyambut baik kegiatan KKN ini.

Baca Juga:Rekomendasi Hotel di Subang: Laska & Resort Ciater Hadirkan Promo Ciater Weekend EscapeTiba-tiba Perang, Thailand Gempur Pos Militer Kamboja dengan Jet Tempur

“Atas nama pemerintah desa, saya menyambut dengan senang hati kehadiran adik-adik mahasiswa STAI Riyadhul Jannah. Saya percaya, ilmu yang tidak menyentuh rakyat adalah ilmu yang belum selesai. Program-program ini bukan hanya tepat, tetapi sangat dibutuhkan. Kami siap bergandengan tangan membangun desa dari hati menuju aksi nyata,” ujarnya.

Sebagai penutup lokakarya, dilakukan penandatanganan pengesahan program kerja oleh Kepala Desa dan Ketua KKN, disaksikan para tokoh masyarakat. Tindakan ini menjadi simbol komitmen kolektif bahwa program tersebut akan dijalankan secara nyata, bukan sekadar wacana.

Desa sebagai Ruang Belajar Bersama

Kegiatan ini menegaskan bahwa desa bukan sekadar objek pembangunan, melainkan ruang belajar sosial.

Mahasiswa datang bukan hanya untuk mengajar, tetapi juga belajar dari masyarakat.

“Mereka datang sebagai mahasiswa, tetapi akan pulang sebagai insan yang lebih matang—berilmu, berempati, dan berpihak pada kemaslahatan,” tutup Ketua Pelaksana.

Melalui lokakarya ini, Desa Wanasari membuka diri sebagai rumah bersama, tempat ilmu dan kehidupan bertemu, serta masa depan dibangun melalui gotong royong.

0 Komentar