Di salah satu titik, Afdian tak ragu turun ke selokan dangkal yang penuh lumpur untuk membantu mengangkat plastik dan botol bekas.
“Kalau airnya mampet, nanti hujan sedikit saja bisa banjir,” katanya sambil menyerahkan karung berisi sampah ke truk pengangkut milik kecamatan.
Warga yang melintas memberikan senyuman dan ucapan terima kasih. Beberapa anak kecil ikut membantu memungut sampah, meski lebih banyak tertawa dan bermain.
Baca Juga:Kelompok Nurul Nila Gurame Dawuan Produksi Pakan Mandiri, Lepas Ketergantungan Pakan PabrikanSejak Jumat, 561 Pedagang di Kawasan Wisata Ciater Ditertibkan, Hari Ini Mulai Lagi
“Lumayan, anak-anak belajar dari melihat langsung,” ujar Ipa Kasi Trantib Kecamatan Kasomalang.
Bagi Afdian, kebersihan lingkungan bukan hanya soal estetika, tetapi juga modal sosial. Lingkungan yang bersih mendorong warga lebih betah tinggal, wisatawan lebih nyaman berkunjung, dan potensi penyakit akibat lingkungan kotor bisa ditekan.
Kasomalang Kulon sendiri merupakan salah satu desa yang memiliki potensi wisata alam dan agrowisata. Dengan lingkungan yang bersih, potensi ini bisa dimaksimalkan.
“Kalau tamu datang dan melihat jalanan bersih, selokan lancar, taman rapi, kesannya pasti positif,” ujarnya.
Kegiatan Minggu pagi itu melibatkan berbagai elemen masyarakat: perangkat desa, karang taruna, kelompok PKK, guru-guru sekolah, hingga komunitas pecinta alam. Pemerintah desa menyediakan minuman dan makanan ringan, sementara karang taruna menyiapkan musik untuk memeriahkan suasana.
Meski hasilnya belum instan, Afdian optimis gerakan ini akan memberi dampak jangka panjang. Ia berharap kegiatan kebersihan bisa menjadi budaya rutin di setiap desa di Kecamatan Kasomalang.
Afdian masih sempat berbincang dengan beberapa warga sebelum meninggalkan lokasi. “Terima kasih sudah mau ikut. Minggu depan kita lanjut di titik lain, ya,” ucapnya sambil menyalami warga satu per satu.
Baca Juga:Ayam Bakar Kecap Madu: Resep Simple untuk Cita Rasa Luar BiasaWorkshop Bouqet Bunga Wnflorist_id di SumrCoffee
Kegiatan pagi itu mungkin terlihat sederhana: hanya memungut sampah, membersihkan selokan, dan menyapu jalan. Namun di baliknya, ada pesan kuat tentang kebersamaan, kepedulian, dan teladan seorang pemimpin yang mau turun langsung bersama warganya.
Seperti kata Afdian sebelum pulang, “Kalau kita ingin desa kita bersih, jangan tunggu orang lain. Kita mulai dari diri sendiri. Bersama-sama, semua jadi ringan.” Pungkasnya. (hdi)