PASUNDAN EKSPRES – Siapa yang setuju kalau film Reza Rahadian selalu menyita perhatian publik? Apalagi sekarang sang aktor papan atas ini mengambil langkah baru sebagai sutradara!
Wuih, ada yang penasaran dengan debutnya ini?
Kali ini, Reza tak hanya bermain di depan kamera, tetapi juga memegang kendali penuh di balik layar lewat karya berjudul “Pangku”. Proyek ini menjadi debut penyutradaraannya yang sarat makna, berani, dan menggugah emosi.
Film Reza Rahadian “Pangku” ini menggandeng produser Arya Ibrahim dan Gita Fara, serta mengangkat kisah nyata dari kehidupan perempuan di jalur Pantura.
Baca Juga:Harga ANTAM Terbaru Per Gram Naik Lagi, Catat Daftarnya!Ngeri! Ini Dia List Film Horor untuk Halloween, Bikin Kebayang!
Mengutip dari Tempo, Reza mengaku, ide ini muncul setelah ia lama memperhatikan bagaimana perempuan kerap menghadapi tekanan sosial dan ekonomi yang berat, terutama mereka yang mencari nafkah di pinggiran jalur Pantai Utara Jawa.
Bagi teman-teman yang penasaran seperti apa film Reza Rahadian yang kali ini ia sutradarai sendiri, berikut sinopsis lengkapnya!
Sinopsis Film Pangku Karya Reza Rahadian
Film “Pangku” menyoroti kehidupan Sartika (Claresta Taufan), seorang perempuan muda yang tengah mengandung dan memilih pergi dari kampung halamannya demi masa depan anak yang belum lahir.
Dalam perjalanan, Sartika bertemu Maya (Christine Hakim), seorang pemilik warung kopi di Pantura yang awalnya menolongnya, tetapi kemudian memengaruhinya untuk ikut bekerja di warung kopi pangku.
Namun, keadaan berubah ketika Sartika diminta membantu di warung tersebut, melayani pelanggan sambil memangku mereka.
Di tengah lika-liku hidupnya, hadir Hadi (Fedi Nuril), seorang sopir truk yang perlahan menumbuhkan kembali keyakinan Sartika terhadap arti cinta dan harapan.
Di Balik Film Pangku (2025)
Fenomena kopi pangku di sepanjang jalur Pantura menjadi latar sosial yang kuat dalam film ini.
Baca Juga:Jadwal Tanding Wakil Indonesia di Babak Kedua Hylo Open 2025 Rekomendasi Tempat Beli Emas UBS Terpercaya dan Populer
Bukan sekadar tempat berjualan kopi, warung-warung tersebut pernah dikenal sebagai tempat perempuan mencari penghidupan sambil menawarkan teman duduk bagi pelanggan.
Realitas ini jarang diangkat dalam film Indonesia, dan Reza Rahadian menjadikannya bahan refleksi sosial yang tajam.
Pesan Sosial di Balik Film Reza Rahadian Pangku
Film Reza Rahadian ini tidak berhenti pada cerita tentang pekerjaan atau kemiskinan.
