Ponpes Al-Ikhlas Raudhatul Uluum Bentuk Kemandirian Santri

0 Komentar

SUBANG-Berlokasi di Desa Tenjolaya, Kecamatan Kasomalang, Pondok Pesantren Al-Ikhlas Raudhatul Uluum tetap pertahankan kemandirian para santrinya. Hal tersebut disampaikan langsung oleh pimpinan Ponpes Atep Abdul Ghofar, di kantornya pada Pasundan Ekspres, Senin (6/4).
Menurutnya Ponpes yang mulai berdiri sejak tahun 2011 tersebut memilih sebagai Ponpes Asririah, yang semi salafiah dan semi modern. Bukan tanpa alasan pemilihannya tersebut guna menjadikan santri terbuka akan tekhnologi dan hal-hal modernisasi lainnya, namun tetap mampu mempertahankan kemandiriannya.
“Berbasis teknologi, namun tetap cuci baju sendiri, sederhananya begitu. Ada dua program unggulan di sini, pertama Kitab Kuning, kedua Tahfidz Qur’an, alhamdulilah sudah ada 6 orang tahfidz qur’an usia SMK,” jelasnya.
Dia mengatakan, Ponpes yang pada mulanya hanya terdapat 11 orang santri itu kini keberadaan santrinya sudah lebih dari 200 orang. Mereka dari berbagai macam usia termasuk jenjang pendidikan mulai SD, SMP, hingga SMK.
Mereka berasal dari berbagai macam daerah, bahkan dari luar Pulau Jawa seperti Ambon, Maluku, Palembang, dan Bengkulu. Selain itu, diterangkan Atep, Ponpes Al-Ikhlas Raudhatul Uluum juga menyediakan beasiswa untuk 3 kategori. Pertama, anak yatim dan tidak mampu, kedua berprestasi minimal setingkat kecamatan, dan tahfidz qur’an minimal sudah hafal 1 juz.
“Mereka yang masuk dalam program beasiswa, akan diberikan keahlian tambahan di bidang pertanian, peternakan, koprasi atau ekonomi, dan tata boga,” tambahnya.
Tahun ini, Ponpes Al-Ikhlas Raudhatul Uluum yang memiliki luas sekitar dua hektare itu juga membuka pendaftaran bagi santri baru, pendaftaran bisa dilakukan secara online dan offline.
Sejak awal berdirinya Ponpes Al-Ikhlas Raudhatul Uluum ternyata sudah mampu berdikari, memanfaatkan lauk pauk hasil dari bertani, dan beternak para santri.
“Kecuali beras, sebab kami belum punya sawah,” pungkasnya. (idr/ysp)

0 Komentar