SEJAK Sabtu (18/4) pagi hingga siang, cacing tak henti-hentinya keluar dari dalam tanah di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah. Kemunculan cacing dinilai aneh karena jumlahnya sangat banyak.
Pakar Lingkungan Hidup dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prabang Setyono mengatakan, munculnya cacing dari dalam tanah dengan jumlah banyak itu diduga karena fenomena alam.
“Cacing itu habitatnya diagregat-agregat tanah. Sehingga bisa jadi yang pertama di situ kelembabnya telah terjadi perubahan drastis. Biasanya tanah itu berubah dari penghujan ke kemarau, biasa begitu,” ujar Prabang, Sabtu (18/4).
Baca Juga:Catat! Pasien ODP, PDP dan Positif Covid-19 Bisa Ajukan Klaim Perawatan ke NegaraPro Kontra Pemakaman Khusus Jenazah Covid-19 di Subang, Lurah Wanareja: Sudah Sejak Lama Disiapkan
“Di dalam biasanya panas kelembabannya jelas berkurang. Biasanya cacing mesti keluar mencari perlindungan,” katanya menambahkan.
Prabang menjelaskan, kemunculan cacing dari dalam tanah ini tidak hanya terjadi di Solo, tapi juga terjadi di beberapa daerah.
Menurutnya, tahun lalu, fenomena keluarnya cacing dari dalam tanah tak semerata tahun ini.
“Saya juga kaget kok merata ini. Kayaknya tahun ini ada sedikit anomali. Mungkin ada dinamika suhu tanah dari dalam. Ini sedikit masuk logika. Gunung-gunung yang dulunya dianggap tidur ada istilahnya geotektoniknya begitu,” ujar Prabang.
Sebelumnya diberitakan, cacing dalam jumlah banyak keluar dari dalam tanah di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Sabtu pagi.
Seorang pedagang bakso di Pasar Gede, Marsono mengatakan, cacing keluar dari taman sekitar pasar pada pukul 05.30 WIB. Jika dikumpulkan, jumlah cacing bisa mencapai satu ember.(red)