Orang Tua Mulai Keluhkan Boros Kuota, Kadisdikbud Akui Belajar Daring Tidak Efektif

0 Komentar

“Ini sebuah keniscayaan. Bahwa pembelajaran jarak jauh melalui daring dengan jarak jauh itu, tidak efektif, saya akui. Sementara ini yang terbaik untuk menyelamatkan anak-anak kita,” pungkasnya.

BST Dibelikan Ponsel

Sebelumnya diberitakan, akibat tidak kuat tekanan belajar daring, penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) berlomba membeli ponsel android. Pasalnya, belum ada kejelasan untuk tatap muka dalam sekolah, yang saat ini hanya melakukan belajar via online. Sementara Dinas Sosial Kabupaten Subang mengimbau BST dipergunakan untuk kebutuhan dasar.
Warga Cipaku – Cibogo Wiatna (43) mengaku tidak memiliki ponsel yang menyedikan berbagai aplikasi. Sementara pihak sekolah mewajibkan anaknya yang bersekolah agar menyiapkan ponsel untuk belajar daring. Wiatna membeli ponsel dengan sumber dananya berasal dari BST, yang berasal dari Kementrian Sosial tiap bulan. “Jadinya beli ponsel android buat belajar daring. Saya kan ga punya ponsel seperti itu awalnya. Dari pada minjem ke tetangga kan ga enak,” ujarnya.
Dijelaskan Wiatna, anaknya yang duduk di sekolah dasar setiap hari belajar via daring. Hal tersebut, cukup menyulitkan. Wiatna berharap agar untuk sekolah bisa tatap muka lagi tanpa daring. “Cukup menyulitkan juga lebih baik langsung tatap muka,” katanya.
Warga lainnya, Neni R (36) mengatakan, selain ponsel yang menyedikan aplikasi android, dirinya juga mengeluarkan uang untuk pembelian kuota agar akses internet bisa menyambung. Hal tersebut, tiap minggu selalu saja ada pengeluaran. “Maka dari itu, dana BST yang tiap bulan diterimanya, digunakan untuk keperluan tersebut,” katanya.
Tokoh Masyarakat Cinangsi Simon M. Ikhlas mengatakan, tidak semua orang mampu membeli ponsel dan menjadikan penerima BST membeli ponsel bukan membeli konsumsi. Harus dipahami oleh pemerintah, bahwasnya tidak semua orang mampu membeli ponsel Android, maka dari itu fenomena penerima BST membeli ponsel tidak bisa disalahkan juga untuk anaknya belajar daring.
Menurutnya, harus ada pendataan murid yang tidak mampu, untuk diberikan ponsel oleh pihak sekolah melalalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), sehingga tidak menganggu BST yang seharusnya untuk membeli kebutuhan ekonomi pangan untuk yang terdampak. “Seharusnya dibelikan ponsel oleh pihak sekolah bagi siswa yang tidak mampu dengan dana BOS,” ujarnya.(idr/vry)

Laman:

1 2
0 Komentar