Soal seorang anak berusia 12 tahun yang meninggal akibat game online di Subang, lebih jelasnya yakni akibat efek dari radiasi smartphone yang menyerang syaraf. Begini penjelasan medisnya yang pasundan ekspres kumpulkan dari beberapa sumber hasil penelitian
Penyebab terganggunya kesehatan pada anak yang bermain ponsel dikarenakan adanya radiasi. Radiasi ponsel menjadi faktor penyebab risiko kesehatan menurun, terlebih pada anak-anak.
Sebagian peneliti mencurigai adanya risiko lebih tinggi pada anak-anak terhadap radiasi yang terdapat pada ponsel. Hal ini dikarenakan penyerapan radiasi pada anak lebih tinggi, dibandingkan dengan orang dewasa.
Baca Juga:Kerugian Ditaksir sampai Rp 400 Juta, Kios, Mobil, dan Motor Hangus Terbakar di Parung SubangKecanduan Game Online Anak Usia 12 Tahun di Pabuaran Subang Meninggal Dunia
Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti jaringan otak, tengkorak kepala, dan ukuran tubuh yang berbeda dengan orang dewasa. Hal ini membuat anak lebih rentan terhadap paparan radiasi pada ponsel.
Karena kondisi fisik yang berbeda dengan orang dewasa, maka perlu membatasi durasi penggunaan ponsel pada anak. Anda perlu memerhatikan dan tegas pada anak untuk membatasi penggunaan ponsel untuk mencegah risiko penyakit yang tidak diinginkan.
Pada beberapa waktu lalu, terdapat penelitian yang membahas efek radiasi ponsel pada anak-anak. Hal ini berkaitan dengan kondisi fisik anak-anak yang belum sempurna seperti orang dewasa.
Pada anak yang memiliki kecenderungan menggunakan ponsel dalam jangka waktu cukup lama atau terbiasa mendekatkan ponsel ke telinga, menujukkan kemungkinan lebih tinggi berkembangnya tumor ganas, terutama di daerah telinga dan otak.
Hal ini dikarenakan tulang, jaringan, dan lapisan pelindung organ seperti otak masih sangat tipis. Kondisi ini mampu menyerap lebih dari 60% radiasi yang dipancarkan oleh ponsel.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, dampak penggunaan ponsel terlalu sering pada anak dapat mempengaruhi sistem saraf juga. Kondisi ini akan berpotensi terjadinta risiko kanker.
Gelombang elektromagnetik pada ponsel dapat dengan mudah menembus ke bagian dalam otak anak. Hal ini dikarenakan anak belum memiliki pelindung yang cukup kuat untuk menangkal gelombang elektromagnetik ini.
Baca Juga:Jadwal Pemadaman Listrik Besok, dari Cadika Sampai Kalijati, Cek Lokasi LengkapnyaPimpinan dan Pengurus Harian Dekopinda Subang 2021-2025 Resmi Dilantik, Langsung Luncurkan Platform Icalan.id
Penelitian telah menunjukkan bahwa dengan hanya berbicara lewat ponsel selama 2 menit, aktivitas listrik di dalam otak anak dapat berubah. Kondisi ini dapat menyebabkan perubahan dalam pola suasana hati dan kecenderungan perilaku.