Kaleidoskop 100 Tahun tanpa Perisai Umat

Kaleidoskop 100 Tahun tanpa Perisai Umat
0 Komentar

Oleh Rina Tresna Sari, S.Pd.I
Pendidik Generasi Khoiru Ummah dan Member AMK

Sesungguhnya, Islam dan kekuasaan ibarat dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan. Sebagaimana yang dikatakan Imam Al-Ghazali, “Agama dan kekuasaan ibarat saudara kembar. Agama adalah fondasi dan kekuasaan adalah penjaga. Sesuatu yang tanpa fondasi niscaya runtuh dan sesuatu tanpa penjaga niscaya lenyap.” (Al-Ghazali, Al-Iqtisha fi al-I’tiqad).

28 Rajab tepat 100 tahun lalu, Mustafa Kemal laknatullah, politisi keturunan Yahudi dengan dukungan pemerintahan Inggris, secara resmi berhasil menghapuskan kekhilafahan yang waktu itu berpusat di Turki (Khilafah Utsmani).

Baca Juga:Mengurai Polemik Kriminalisasi Dinar-DirhamBanjir, Jangan Salahkan Administrasi

Sejak saat itu, umat Islam di seluruh dunia kehilangan payung yang mampu melindunginya. Mereka kehilangan perisai yang mampu menjaganya. Umat Islam bagaikan anak ayam kehilangan induknya, tidak ada yang membelanya.
Akibatnya, kini berbagai penderitaan di alami dunia Islam. Umat Islam mengalami berbagai persoalan, penindasan, penjajahan, dan penistaan terus berlangsung hingga kini. Negeri muslim tercerai berai menjadi negeri-negeri kecil tak berdaya.

Kita bisa lihat bagaimana muslim Uighur, mereka ditempatkan di kamp-kamp konsentrasi, bahkan disiksa sampai meregang nyawa. Di Myanmar, mereka dibantai secara massal. Di Palestina, mereka dibunuh setiap hari. Kaum muslim di Pattani, mereka dilarang beribadah. Di Morro, Filiphina, mereka banyak mengalami siksaan. Di Bosnia yang sudah bertahun-tahun mengalami penderitaan. Di Afrika, muslim di sana diberi dua pilihan murtad atau mati.

Rumah-rumah mereka dihancurkan tanpa alasan. Muslim laki-laki disiksa, dipenjara, dan dihilangkan nyawanya. Sementara yang wanita dilecehkan, diperkosa secara paksa oleh tentara bejat dan bengis. Umat Islam di seluruh dunia hidup dalam ketakutan, kehinaan, dan penderitaan.

Tidak berhenti sampai disitu, kekayaan alam yang ada di negeri-negeri muslim pun dirampas. Para kafir penjajah mendidik kaum muslim dan mencuci otak mereka sehingga banyak yang membenci dan menentang ajaran agama. Agama Islam dimusuhi dan syariat Allah dimonsterisasi. Bahkan, sebagian ulama dikriminalisasi, hukum-hukum Islam mendapat tudingan sebagai hukum kejam yang jauh dari nilai kemanusiaan.

Penderitaan demi penderitaan umat Islam kini telah jelas nampak di depan mata, terpuruk dengan berbagai jenis persoalan kehidupan, dan terpojok dengan berbagai macam tudingan.

0 Komentar