JAKARTA-Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bergerak cepat memastikan ketersediaan sapi potong dan daging beku guna memenuhi kebutuhan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) yakni bulan Ramadhan dan Lebaran. Oleh karena itu, ia bersama pihak Kementerian Perdagangan (Kemendag), BUMN meninjau PT. Tanjung Unggul Mandiri sebagai fedloter dan stok daging beku PT. Indoguna Utama di kabupaten Tangerang Provinsi Banten.
“Saya bersama dengan Jajaran Dirjen Kementerian Pertanian, Dirjen Kementerian Perdagangan didampingi Bupati Tangerang berkunjung ke PT.TUM dengan tiga agenda yang kita akan laksanakan bersama-sama setelah sebelumnya kita sudah buat kesepakatan,”ujar SYL saat meninjau stok sapi potong di kandang penggemukan PT. TUM, Tangerang.
SYL memaparkan ada tiga agenda Kementan terkait upaya menjamin ketersediaan daging sapi untuk HKBN dan secara berkelanjutan. Pertama, emergency agenda yakni mempersiapkan ketersediaan sapi potong kita menghadapi Puasa Ramadhan dan Idul Fitri sebagai big season akan kebutuhan daging kita .
Baca Juga:Bendung Macan Mampu Mengairi 10 Ribu Hektar SawahBanyak Baliho dan Spanduk Ilegal, Dikdik: Belum Ada Komunikasi Dengan Bapenda
“Sesuai arahan Presiden RI, kita harus melakukan upaya maksimal dalam mengamankan ketersediaan daging ini. Sesuai pembicaraan Kemendag maupun Kementan bersama Pemerintah Kabupaten Tangerang dan PT TUM siap memback up kebutuhan ini hari besar ini,” ungkapnya.
Kedua, lanjut SYL, agenda temporeri yakni menjaga ketersediaan daging sapi pasca Puasa Ramadhan dan Idul Fitri sehingga sapi yang sudah dipotong harus segera digantikan agar ketersediaan sapi tetap terjaga secara berkelanjutan.
“Karena kita tidak bisa hanya Ramadhan. Kita juga harus bicara sesudah Ramadhan bagaimana in-out nya sapi yang harus dilakukan sehingga ketersediaannya dapat kita amankan sekaligus kestabilan harga juga ada,” tuturnya.
Ketiga, SYL membeberkan yakni agenda permanen. Agenda ini adalah dengan menyiapkan ketersediaan sapi dalam negri untuk meningkatkan ketahanan pangan untuk ketersedian daging sehingga tidak perlu tergantung dengan negara lain lagi.
“Oleh karena itu Kementan dan Kemendag harus memiliki kerjasama yang kuat tentu saja dengan Kementerian BUMN juga untuk di back up private sektor kita dalam hal ini PT TUM yang sudah berpengalaman menangani supply sapi,” tegasnya.