Dunia Butuh Junnah, Penegak Syariat yang Membawa Keberkahan

Dunia Butuh Junnah, Penegak Syariat yang Membawa Keberkahan
0 Komentar

Oleh Ine Wulansari
Pendidik Generasi

Bulan Rajab ini, genap seratus tahun umat Islam tanpa pemimpin. Terombang-ambing tak tentu arah tujuan hidup. Banyak penderitaan yang dirasakan, raut wajah kesedihan tergambar jelas, kemiskinan merajalela di mana-mana, peperangan tak kunjung usai, dan masih banyak lagi kepiluan yang tidak ditemukan jalan keluarnya bagi umat hingga saat ini.

Bulan Rajab ini, menyimpan sejarah penting bagi umat Islam. Salah satunya, tragedi keruntuhan Khilafah Utsmaniyah pada tanggal 28 Rajab 1342 H (3 Maret 1924 M) oleh seorang antek Inggris bernama Mustafa Kemal Attaturk, dia adalah seorang etnis Yahudi Dunama.

Khilafah Utsmaniyah merupakan institusi terakhir umat Islam. Dengan diruntuhkannya institusi Utsmaniyah, maka dimulailah abad sekularisme, hukum-hukum Allah dicampakkan, dan penderitaan kaum muslimin di seluruh dunia terus terjadi.

Baca Juga:Perpres Investasi Miras Bikin MirisSolusi Islam Menghadapi Permasalahan Pendidikan

Khilafah adalah sebuah pemerintahan Islam yang pernah tegak selama 13 abad. Sebagai negara adidaya yang mengayomi dan melindungi kaum muslimin di seluruh pelosok dunia. Kini, kebesaran khilafah yang memayungi 2/3 dunia itu tinggallah mimpi. Angan-angan melayang, membayangkan dahulu berada di bawah naungan Negara Islam yang penuh kebahagiaan. Menerapkan syariat Islam secara sempurna, membawa umat pada kesejahteraan hidup. Tak pernah terbayangkan sebelumnya, kini umat hidup tanpa junnah. Umat terpecah bagaikan buih dilautan. Masalah pun datang silih berganti, tak ada siapapun yang dapat menyelesaikannya.

“Sesungguhnya seorang imam itu laksana perisai. Dia akan dijadikan perisai dan orang akan berperang di belakangnya, digunakan sebagai tameng. Jika dia memerintahkan takwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, dan adil, maka dengannya dia akan mendapatkan pahala. Tetapi jika memerintahkan yang lain, maka dia juga akan mendapatkan dosa/azab karenanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Tergambar jelas dalam hadis di atas bahwa yang dimaksud khalifah adalah kepala negara sebagai perisai bagi umat. imam atau pemimpin umat yang akan melaksanakan seluruh aturan dan hukum-hukum Allah. Sementara khilafah adalah sistem kepemimpinan umat, menggunakan Islam ideologi serta undang-undang yang mengacu pada Al-Qur’an, hadis, ijma, dan qiyas. Khilafah sebagai pelindung bagi seluruh umat, sehingga tak ada satu manusia pun merasa terzalimi. Hidup tenteram dan bahagia, sebab khilafah menjaganya dengan segenap jiwa dan raga. Namun apa hendak dikata, saat ini junnah tak ada. Meskipun umat memiliki banyak pemimpin, tidak ada yang mampu mengangkat umat dari keterpurukan, penderitaan, dan kebinasaan. Berapa banyak sudah nyawa melayang, berapa banyak anak-anak menderita kelaparan, berapa banyak masalah yang melanda kehidupan tak terpecahkan?

0 Komentar