Survei kali ini menghasilkan konklusi yang relatif sama dengan survei-survei yang pernah dilakukan sebelumnya. Pekerjaan unggulan yang permintaannya terus meningkat masih didominasi oleh pekerjaan yang berkaitan dengan teknologi informasi.
Pekerjaan tersebut di antaranya adalah data analis dan data saintis, spesialis kecerdasan buatan (artificial intellegence/AI) dan pembelajaran mesin (machine learning/ML), insinyur robotik, pengembang perangkat lunak (software) dan aplikasi.
Sementara itu, pekerjaan seperti spesialis proses otomasi, analis keamanan informasi, spesialis internet untuk segalanya (internet of things/IoT) baru-baru ini muncul dan semakin diminati oleh para pelaku usaha.
Baca Juga:Pemkab Purwakarta Dinilai Tak Serius Tangani Longsor SukasariJumlah Pasien ODGJ Meningkat Selama Pandemi
Sementara itu pengurangan pekerjaan akan dialami oleh bidang pekerjaan redundant yang mudah digantikan oleh mesin atau algoritma kecerdasan buatan. Pekerjaan tersebut diantaranya adalah petugas entri data, sekretaris eksekutif dan administratif, petugas pembukuan, akuntasi dan penggajian, akuntan dan auditor, pekerja pabrik perakitan, teller bank, relationship manager, analis finansial, tukang reparasi elektronik serta telemarketer dan narahubung layanan produk.
Disrupsi pada bursa tenaga kerja yang terjadi akibat revolusi industri 4.0 makin diperparah dan dalam beberapa kasus dipercepat oleh resesi yang terkait dengan pandemi tahun 2020. Selama pandemi kecepatan penetrasi teknologi berlangsung dengan lebih cepat, hal ini terjadi karena perusahaan terpaksa beradaptasi dengan tuntutan pekerjaan yang harus dilakukan secara daring dari jarak jauh.(red)