Sedangkan dari 27 orang yang meninggal, salah satunya yakni guru muda di SMP IT Al Muawanah, Resa Siti Khoeriyah yang kabarnya akan segera melangsungkan pernikahan. Resa sempat dilarang oleh sang ibu sebelum ia berangkat rombongan ziarah sekolahnya tersebut.
Sang Ibunda Resa, Yayat (50) menuturkan, putrinya itu sempat mengeluh karena tangannya terasa kaku sehari sebelum ia berangkat berziarah. “Gak usah ikut, Teh, sekarang musim hujan. Tapi dia bilang harus ikut. Gimana lagi atuh karena sudah direncanakan dari awal, kata si Teteh,” tutur Yayat ketika ditemui di kediamannya, di Kampung Pasirlaja, Desa Cisalak, Kabupaten Subang, Kamis (11/3).
Sambil menahan isak tangis, Yayat melanjutkan ceritanya. Sebelum keja- dian kecelakaan tersebut, Resa sempat melakukan panggilan video kepada ayahnya yang kebetulan diangkat oleh Yayat. “Dia ngasih kabar sudah sampai di Wado agar dijemput jam sembilan,” ujar Yayat.
Baca Juga:Jadi Korban Kecelakaan Maut, SMP IT Al-Muaa’wanah Kini Hanya Menyisakan Satu Orang GuruKorban Meninggal Dunia Bertambah jadi 29 Orang, Salah satunya Ketua PAC Muslimat NU
Tak lama berselang, keluarga Resa mendapat kabar tentang kecelakaan maut itu dari aparat setempat. Ayah Resa juga langsung bergegas menemui Resa ke RSUD Sumedang dan sampai di sana pukul 21.00 WIB.
Cerita dilanjutkan Witono (30), kakak Resa. Ia bergegas menyusul sang ayah untuk menjemput Resa, adiknya pada pukul 01.00 WIB dini hari setelah pulang kerja ke RSUD Sumedang. “Resa itu salah satu guru SMP IT Al Muawanah. Ia juga sempat dilarang Ibu karena sempat cerita Resa itu merasa lemas dan kaku tangannya itu. Ibu nyangka dia kurang sehat,” kata Witono.
Witono juga mengungkapkan, adiknya itu baru selesai di wisuda di salah satu perguruan tinggi di Sumedang. “Dia juga sudah melangsungkan pertunangan bersama teman lelakinya,” ujarnya.
Kaka Resa itu juga menuturkan jika saat ini, calon suami Resa masih di Korea, jadi TKI. Rencananya, pernikahan dilangsungkan setelah calon suami selesai kontrak dan pulang ke Indonesia akhir tahun nanti. Keluarga tunangan Resa juga sudah mengunjungi kediaman Resa. “Mereka sudah ke sini, turut berbelasungkawa. Tunangannya yang di sana juga sempat telepon. Dia menangis histeris, tapi dia juga sadar bahwa ini sudah takdir,” pungkas Witono. (idr/vry)