Oleh :
1.Temy Yulianti, S.Pd ( Guru Geografi MAN 20 Jakarta Timur dan ketua MGMP Geografi MAN se Jaktim)
2.Dra.Hj.Umrotun,MSi (Dosen dan Peneliti pada Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Pembelajaran itu bagaikan sebuah siklus yang berputar menyerupai roda, dan setiap perputaran mengandung konten dan makna sendiri yang akhirnya kembali pada ujungnya. Dimulai dari sebuah perencanaan yang berwujud rencana pembelajaran yang diawali dengan kompetensi yang ingin dicapai kemudian diturunkan dalam materi, metode dan seterusnya, dan berakhir dengan evaluasi atau penilaian pembelajaran. Variasi metode evaluasi menjadi sebuah tuntutan agar pemahaman lebih meningkat, ranah pembelajaranlebih komplit dan capaian pembelajaran bisa mengena.
Penilaian pembelajaran harus mengandung lima komponen agar demokratisasi dalam penilaian dapat diwujudkan dan siswa memiliki hak untuk menjadi puas.
1.prinsip edukasi: harus memberi motivasi bukan mematikan kreativitas,
2.Otentik: penilaian yang menekankan pada proses belajar,
3.obyektif: memiliki standar yang jelas, komponen apa yang dinilai,
4.akuntabel :sesuai prosedur dan dan kriteria yang jelas dan
5.transparat: bisa diakses oleh siswa/mahasiswa.
Baca Juga:Memaknai Sila Ketiga “Persatuan Indonesia” Bagian kesatu “Maspion”Penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam Bidang Pendidikan
Proses evaluasi untuk peserta didik sudah di depan mata. Peserta didik yang sudah di level kelas 12, akhir bulan maret ini akan segera menyelesaikan proses pembelajarannya dengan mengikuti ujian akhir di sekolah masing-masing. Untuk madrasah, akhir dari proses pembelajaran selama tiga tahun adalah kegiatan ujian madrasah berbasis komputer atau disingkat UMBK yang memang sudah berlangsung beberapa tahun ini. Tahun ini sangat istimewa karena prosesnya melalui daring.
Salah satu yang diujikan dalam UMBK ini adalah geografi, salah satu mata pelajaran yang paling unik. Mengapa unik, karena memang jika dilihat dari materinya, bisa masuk ke semua jurusan yang ada di sekolah. Di universitas pun jurusan geografi masuk ke fakultas yang berbeda-beda. Sebagai contoh misalnya, di Universitas Negeri Jakarta, jurusan geografi berada di fakultas Pendidikan IPS. Di Universitas Muhammadiyah Surakarta(UMS), memiliki prodi Geografi di bawah managemen Fakultas Geografi , yang bisa dimasuki jurusan IPA maupun IPS dan satu satunya Fakultas di PTS di Indonesia. UMS juga memeliki pendidikan Geografi di bawah FKIP.