KARAWANG-Pemkab Karawang, mengaku ‘keteteran’ untuk biaya hotel dan rumah sakit tempat isolasi bagi warga yang positif covid-19.
Pasalnya, setiap bulannya, Pemkab harus mengeluarkan anggaran sekitar Rp 8 Miliar ke Hotel dan Rumah Sakit. Atas dasar itu, Pemkab berencana mengatur skema agar biaya itu, bisa di alihkan untuk bantuan isolasi mandiri bagi Orang Tanpa Gejala (OTG) di tingkatan RT/RW di setiap desa dan kecamatan kedepan.
“Ya sekitaran itu (Rp8Miliar) setiap bulan biayai hotel sebagai tempat isolasi OTG, termasuk di rumah sakit juga. Ini membuat kedodoran dan kita tengah menyiapkan skema lain, jika yang positif terus meningkat, khusus OTG akan di strukturisasi lagi skemanya seperti apa,” ujar Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, Senin (15/3).
Baca Juga:Ancang-ancang Belajar Tatap Muka, Disdik Targetkan JuliSoal KLB, Rizal: Duri Dalam Daging Demokrat
Dalam waktu dekat, sambungnya, ia akan memanggil dan mengumpulkan semua Camat, untuk menyampaikan agar ruang-ruang isolasi itu harus di buat sampai ketingkat RT, nanti Pemkab siap bantu, sehingga ketika hotel penuh dan atau anggaran semakin boros dan menipis, isolasi di ruang tingkatan RT ini bisa di maksimalkan.
Terlebih, isolasi bagi OTG ditingkatan RT ini, memiliki beberapa kelebihan, selain pasien OTG masih bisa lebih dekat dengan keluarga dan imunnya tetap bisa stabil, adat gotong royong juga bisa terjaga antar masyarakat, sehingga tidak boleh ada pasien positif, kesadaran sosial masyarakatnya hilang. “Justru dengan seperti ini, harus ditumbuhkan saling membantu,”katanya.
Oleh sebab itu, lanjut Cellica, pihaknya tetap membuat gerakan PPKM, tapi satgas kecamatan, puskesmas dan kades nanti juga akan berperan penting mensukseskan hal ini, “Kami siap supporting system,”katanya. (use/ded)