KARAWANG-Seorang remaja di Desa Cibadak Kecamatan Rawamerta, DD (20) ditemukan tewas bersimpah darah di belakang rumahnya sambil memegang sepucuk senjata api, Senin (15/3) malam. Kuat dugaan korban nekad mengakhiri hidupnya lantaran mengalami gangguan jiwa yang selama ini dialaminya.
Salah seorang warga yang minta dirahasiakan identitasnya mengatakan, sebelum korban berinisial DD (20) itu ditemukan tewas, warga sekitar sempat mendengar letusan senjata api dari arah belakang rumah korban.
“Warga sekitar rumah korban sempat dengar satu kali bunyi letusan tembakan. Sewaktu di telusuri bunyi letusan tembakan itu, ternyata sumber suara itu dari belakang rumah korban,” ujarnya.
Baca Juga:FRASA ‘AGAMA’ Akhlak Mulia atau Budi Pekerti yang BaikKades dan Perangkat Desa Mulai Divaksin
“Warga bersama keluarga korban juga menemukan korban sudah tidak bernyawa lagi dengan kondisi bersimbah darah lalu terdapat luka bekas tembakan di dada sebelah kiri korban,” terangnya.
Informasi terakhir yang diberikan oleh narasumber yang tetap bersikukuh namanya dirahasiakan tersebut, polisi sudah berdatangan ke rumah korban untuk melakukan olah TKP. “Udah banyak polisi disini juga, mau olah TKP kayanya,” katanya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Karawang, AKP Oliestha Ageng Wicaksana yang dihubunjogi melalui sambungan telepon selular untuk di konfirmasi kebenaran kabar tersebut, pihaknya sudah memonitor kabar itu dan sedang melakukan olah TKP.
“Sedang di monitor, saya lagi di TKP dulu ini, untuk sementara, dugaan korban adalah bunuh diri karena ada gangguan kejiwaan,” ungkapnya.
Hal itu ia ungkapkan, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) serta keterangan dari sejumlah pihak (keluarga dan warga sekitar) yang dilakukan jajaran kepolisian di TKP.
“Sementara hasil olah TKP dan keterangan di lapangan, patut diduga yang bersangkutan (melakukan) bunuh diri,” jelas Oliestha menegaskan.
Ketika ditanya penyebab korban tewas bunuh diri, Oliestha tidak menampik bahwa korban melakukan hal tersebut dengan cara menembak dada bagian sebelah kirinya menggunakan sebuah senpi rakitan milik korban. “Iya betul,” singkat Oliestha.