Komisi IV DPR RI Menolak Keras Impor Beras 1 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Menolak Keras Impor Beras 1 Juta Ton
0 Komentar

Dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV tersebut Andi juga mengapresiasi upaya antisipasi yang dilakukan Kementan dalam menyerap gabah petani meskipun bukan tupoksi utama dari Kementan.

” Saya yakin kerja Mentan sudah bagus untuk kita harus tetap bersinergi, dan saat ini kita harus punya kepercayaan diri bahwa petani kita mampu menghasilkan pangan sendiri terutama beras, ” tambahnya

Dalam Raker tersebut Mentan juga memaparkan apa saja langkah Kementerian Pertanian untuk menjaga pasokan kebutuhan pangan pokok di masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri, juga selama Pandemi Covid-19.

Baca Juga:PHE ONWJ Bantah Kebocoran Minyak MentahKorban Dugaan Kasus Revenge Porn, Mengaku Sudah Lama Dilecehkan

“ Untuk itu langkah yang diambil Kementerian Pertanian adalah melalui Optimalisasi penyediaan pangan dari dalam negeri dan juga mempercepat proses impor untuk komoditas pangan yang belum sepenuhnya dicukupi dari dalam negeri, seperti kedelai, bawang putih, daging sapi/kerbau dan gula pasir, “ ungkap Mentan

Berdasarkan hasil perhitungan sampai dengan Minggu II Maret 2021 menunjukkan stok beras yang tersimpan di berbagai tempat seperti di Bulog, penggilingan, pedagang, PIBC dan lainnya, sehingga total stok mencapai 6,79 juta ton. Begitu pula surplus komoditas jagung, panen pada awal tahun sampai dengan Mei 2021 merupakan puncak siklus panen besar yang setiap tahun selalu terjadi sebagai hasil penanaman awal musim hujan.

“Untuk komoditas lain diperkirakan juga akan tersedia dalam jumlah cukup di antaranya komoditas bawang, cabai, daging ayam ras, telur, gula dan minyak goreng, “ ujarnya

Walaupun ketersediaan pangan diperkirakan akan cukup, Mentan mengakui bahwa ada beberapa komoditas pangan yang masih harus mendatangkan dari luar negeri karena produksi dalam negeri belum dapat memenuhi total kebutuhan masyarakat, seperti kedelai, bawang putih, daging sapi/kerbau dan gula pasir.

“Khusus daging sapi/kerbau, walaupun telah diperkuat penyediaannya melalui impor, diperkirakan sampai akhir Mei 2021 masih kurang, sehingga kami akan melakukan kerja keras untuk dapat memenuhi kekurangannya, “ ungkap Mentan.(eko)

Laman:

1 2
0 Komentar