Fenomena Ghosting dalam Pembelajaran Daring dan Mengatasinya

 Fenomena Ghosting dalam Pembelajaran Daring dan Mengatasinya
0 Komentar

Ketidaksiapan guru pada saat awal menghadapi perubahan tercermin dari masih banyak guru yang hanya memfoto materi dan tugasnya melalui grup WA, tidak ada interaksi dua arah dengan siswa. Hal ini tidak jarang membuat siswa menjadi jenuh dan dapat  memicu terjadinya fenomena ghosting dalam pembelajaran. Siswa yang mengalami kejenuhan belajar, akan malas mengikuti kegiatan  pembelajaran, dan pada akhirnya tidak mau mengikuti pembelajaran sama sekali.

Seiring berjalannya waktu, lambat laun kompetensi guru dalam penguasaan teknologi mengalami kemajuan. Banyak workshop, seminar dan pelatihan tentang teknologi pembelajaran yang digelar oleh berbagai pihak,  baik yang berskala daerah maupun nasional. Sehingga saat ini sudah banyak guru yang melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan platform dan aplikasi pembelajaran. Guru sudah mampu mengelola kelas seperti di dunia nyata dengan menggunakan virtual meeting seperti Zoom dan GoogleMeet. Dengan diberikan penjelasan materi secara langsung oleh guru, siswa tidak lagi terlalu kesulitan dalam memahami materi maupun  dalam mengerjakan penugasan yang diberikan.

Ketika guru sudah beradaptasi mempergunakan teknologi seperti video conference, ternyata ada permasalahan lain yang muncul. Banyak  guru yang ditinggalkan murid tanpa keterangan di tengah-tengah pembelajaran yang dilakukan secara online. Gurunya sudah berbusa-busa menjelaskan materi pembelajaran sementara di seberang sana siswanya tidak diketahui aktifitasnya. Tidak jarang siswa hilang dari pembelajaran tanpa respon dan penjelasan sementara namanya masih tertera di ruang Zoom atau Google Meet namun microphone dan kameranya dimatikan.

Baca Juga:Food Estate, Kemandirian Bangsa dalam Pandangan IslamKKB Papua Beringas, Pemerintah harus Tegas

Manusia atau siswa pada umumnya bisa mempertahankan konsentrasi saat kelas virtual selama 10 menit pertama. Setelah itu, fokus mulai berkurang dan perhatian akan teralihkan ke hal yang lain. Setelah 10 menit berlalu, fokus bisa kembali hanya dalam hitungan detik saja. Namun, setelah 30 menit, siswa akan kehilangan fokus setelah 3 atau 4 menit, karena tubuh mulai merasa lelah. Setelah 30 menit, siswa akan mulai gelisah, memainkan alat-alat tulis, membuka chat di ponsel, menonton YouTube ataupun membuka aplikasi lain di ponsel. Kemudian di menit 40 hingga 50, siswa sudah tidak bisa lagi mendengarkan atau mengikuti kelas dengan seksama. Siswa akan merasa ingin untuk meninggalkan meeting seperti mengambil air minum, atau sekedar pergi ke toilet.  Siswa sudah tidak tertarik lagi dengan kelas online dan seketika menghilang seperti hantu.

0 Komentar