Peran Serta Pemuda dalam Membangun Negara

Peran Serta Pemuda dalam Membangun Negara
0 Komentar

Oleh : War Yati
(Komunitas Pena Islam)

Pemuda adalah pilar bangsa. Pemuda pun menjadi ujung tombak maju mundurnya sebuah peradaban. Maka, sudah selayaknya apabila seorang pemuda memiliki jiwa kesatria.

Dalam mengembangkan potensi anak muda perlu adanya wadah supaya mereka mendapat bimbingan dan arahan. Tujuannya agar potensi tersebut dapat disalurkan dengan benar. Jiwa muda yang bergejolak bisa dimanfaatkan sebagai obor semangat dalam menggali potensi masing-masing.

Dalam rangka mewujudkan potensi anak muda, baru-baru ini Gerakan Pemuda Ansor melakukan silaturahmi ke kantor DPD Partai Golkar Sumedang yang bertujuan untuk memperkuat silaturahmi dan sinergitas ansor Sumedang dengan Ketua DPD Golkar beserta jajaran. Ansor melihat, di Partai Golkar banyak pemuda berpotensi yang berkualitas. Melihat hal ini ansor siap bekerja sama dengan Partai Golkar dalam pengkaderan di bidang politik.

Baca Juga:Impor Beras, Antara Benci dan Cinta“Basa-basi” Cinta Produk Dalam Negeri

Tak bisa dipungkiri, membanjirnya ide dan budaya asing yang telah membudaya di negeri ini, mengakibatkan rendahnya minat anak muda untuk belajar politik. Mereka seakan telah tersandera oleh berbagai kenikmatan dan kemudahan yang mereka dapat, sehingga dalam menjalani usia muda lebih kepada mencari kesenangan dunia semata. Tanpa pernah berpikir bahwa di usia produktif mereka seharusnya mampu mengembangkan segala potensi yang ada, juga peka dengan lingkungan dan mau mempelajari politik.

Minimnya pemahaman anak muda tentang politik diakibatkan pula oleh rendahnya pendidikan politik yang diberikan kepada mereka. Jika ada pun itu hanya sebatas untuk menggaet suara menjelang pemilu tanpa benar-benar mendidik pemahaman politik mereka.

Di dalam Islam, politik atau siyasah berarti mengatur, memperbaiki dan mendidik. Bukan sekadar tentang bagaimana mengurus negara, tapi politik dalam arti yang luas, yakni mengurusi segala macam problematika umat agar mendapat solusi yang memuaskan juga sesuai fitrah.

Anak muda sebagai pewaris estafet kepemimpinan perlu memelajari dan memahami perpolitikan, yaitu politik Islam. Bagaimana seorang pemuda menjadi tangguh dan dapat bertahan dari arus liberalisasi tak terlepas dari sejauh mana ia memahami arti politik itu sendiri. Politik yang benar akan mampu membentengi generasi muda dari ancaman budaya dan tsaqofah Barat. Yang dapat mengantarkan mereka pada perbuatan yang keliru.

0 Komentar