BANDUNG-PT KCIC terus melakukan akselerasi pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) untuk mengejar target penyelesaian di tahun 2022. Berbagai program pembangunan dilakukan, termasuk pengerjaan sarana dan prasarana lain untuk menunjang operasional KCJB.
Jajaran Direksi PT KCIC terus melakukan koordinasi dan konsolidasi internal dan
eksternal secara berkelanjutan agar pembangunan Kereta Cepat Jakarta- Bandung ini dapat berjalan sesuai target.
Dijelaskan oleh Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya, untuk mengejar target penyelesaian, percepatan progres di setiap titik dilakukan secara komprehensif, sehingga akselerasi pembangunan proyek KCJB bisa terwujud.
Baca Juga:Karena Ini, Seluruh Pegawai Lapas Kelas IIB Purwakarta Dites UrineIni yang Dilakukan Kodim 0619 Purwakarta untuk Asah Kemampuan Prajurit
“Saat ini, High Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC), KCIC, beserta
pemanufaktur sarana dan prasarana terkait, didampingi oleh KAI sedang
merumuskan check list untuk semua sub-sistem yang dibutuhkan Kereta Cepat
Jakarta-Bandung, baik itu terkait EMU, railway system maupun operasional,”
ungkapnya.
Di sisi lain, pembangunan dan penyediaan sarana prasarana Kereta Cepat Jakarta-Bandung juga menjadi prioritas dan berjalan paralel. Keempat stasiun yakni Halim, Karawang, Walini dan Tegalluar saat ini dalam tahap konstruksi. Secara general, pembangunan telah memasuki tahap fondasi dan struktur lainnya.
Terkait persiapan operasional KCJB, saat ini sedang dilakukan workshop
pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk bagian operasional dan maintenance dari setiap subsistem. Dalam proses pembangunan proyek KCJB, menurut Mirza harus diakui banyak tantangan dan hambatan yang dihadapi. Namun, PT KCIC terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan semua kontraktor yang terlibat dalam proyek KCJB secara intens.
“Termasuk penegasan penerapan zero tolerance terhadap kecelakaan kerja dari proses konstruksi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung,” ungkap Mirza.
Ditambahkannya, ketika ditemukan kendala, PT KCIC senantiasa mendorong
semua kontraktor untuk mencari solusi efektif sehingga persoalan bisa teratasi. Melalui monitoring rutin mingguan, progres pembangunan dan percepatan yang
dilakukan dapat terpantau dan direspons sesegera mungkin agar target pekerjaan di tahun 2022 dapat dipenuhi.
Biaya Tak Terduga karena Pembebasan Lahan dan Pemindahan Utilitas
Terkait informasi munculnya penambahan biaya yang beredar di banyak media,
Mirza menjelaskan PT KCIC hingga saat ini masih melakukan kajian internal