SUBANG -Dalam rangka menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan 1442 H, Yayasan As Syifa Al-Khoeriyyah Subang menyelenggarakan Tabligh Akbar Kajian Rahmatan Lil’alamin, spesial Tarhib Ramadhan, yang dilaksanakan secara virtual.
Menghadirkan Da’I Nasional sekaligus juri Hafidz Indonesia di salah satu acara stasiun TV swasta, yaitu Ustadz DR. Amir Faishol Fath Lc. MA.
Mengingat kondisi masih pandemi Covid-19 dan menghindari kerumunan, maka acara dilaksanakan secara virtual melalui akun Zoom dan channel Youtube resmi As Syifa.
Pimpinan Yayasan.
Baca Juga:POLSUB Umumkan dan Tetapkan Kelulusan Peserta SNMPN 2021Jelang Puasa, Puluhan Pemandu Lagu di Pantura Dites HIV/AIDS
K.H. Abdullah Muadz turut menyampaikan sambutannya dalam kesempatan tersebut, dia berpesan agar para jama’ah memanfaatkan event sambut Ramadhan untuk menimba ilmu dari Abi Amir sapaan akrab DR. Amir Faishol, da’i yang telah dikenal memiliki perhatian terhadap Al-Quran.
“Sehingga para jama’ah dapat mempersiapkan Ramadhan menjadi lebih berkualitas bersama Al-Quran,” ungkapnya.
Selain itu, dia juga berharap dari jama’ah agar Ramadhan kali ini dapat memberikan dampak yang positif dalam pembiasaan ibadah di bulan-bulan berikutnya.
sedangkan Abi Amir menyampaikan dalam tausiahnya, bahwa kita hendaknya memanfaatkan usia yang Allah berikan untuk beramal terlebih di masa pandemi.
“Banyak saudara-saudara kita yang wafat terkena virus Covid-19, sehingga kesempatan hidup kedua yang Allah SWT berikan benar-benar harus dimanfaatkan,” paparnya.
Sesuai dengan tema yang diangkat yaitu “Ramadhan Momentum Berbagi dan Bangkit dari Pandemi”, Abi Amir juga mengajak segenap jama’ah untuk dapat menggunakan harta Allah SWT yang dititipkan kepada kita untuk dikelola sesuai dengan kehedak Sang Pemilik di antaranya dengan berbagi kepada yang membutuhkan.
“Bulan Ramadhan adalah bulan berbagi sehingga setiap kita juga dianjurkan untuk mempergunakan momentum berharga ini untuk memaksimalkan waktu dengan menegaskan bahwa sesungguhnya hakikat orang yang kaya adalah mereka yang puas berbagi, bukan orang yang memiliki segalanya tapi selalu tidak merasa puas dengan harta yang dimilikinya, bangkit dari pandemi dengan semangat memberi kepada sesama,” tukasnya. (idr)