NGAMPRAH-Pemerintah Kabupaten Bandung Barat sudah mulai memberlakukan digitalisasi absensi pegawai melalui aplikasi Sistem Monitoring Absensi Real Time (Smart) atau epresisi mobile KBB.
Hal ini sesuai era adaptasi kebiasaan baru (AKB) karena pandemi Covid-19, merubah pola kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan mengacu pada protokol kesehatan.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) KBB, Siti Aminah Anshoriah mengatakan penerapan absensi Smart KBB ini sudah berjalan sejak Februari tahun ini. Saat ini progresnya sudah hampir sebagian ASN menggunakan absensi tersebut. “Kurang lebih sudah ada 3.200 ASN yang sudah download aplikasi Smart di playstore,” kata Siti kepada Pasundan Ekspres di ruang kerjanya, Kamis (8/4).
Baca Juga:Tiga Pelaku Curas Dibekuk Polisi, Satu Orang Diantaranya Masih di Bawah UmurResmi, Ratusan CPNS di Subang Hari Ini Dilantik
Dia menyebut kelebihan aplikasi ini, pegawai bisa melakukan absesni dimana saja, bahkan saat tugas kerja di lapangan hingga dinas keluar daerah. Sehingga hal ini memudahkan bagian kepegawaian memantau dan menilai kinerja pegawai, baik saat Work From Office (WFO) atau kerja di kantor dan Work From Home (WFH) kerja di rumah. “Kelebihan aplikasi ini bisa absen dimana saja. Seperti jika dinas di luar bisa langsung absen juga. Jika sudah absen, datanya akan terverifikasi ke Sub Bagian Kepegawaian di setiap dinas masing-masing. Setelah itu bisa dilaporkan ke Bagian BPKSDM untuk penilaian dan evaluasi pegawai,” jelasnya.
Untuk penerapan aplikasi ini sudah dilakukan oleh ASN yang berada di lingkungan Setda KBB hingga kecamatan dan sebagian guru. “Sosialisasi sudah sejak awal maret, tapi untuk tindaklanjutnya oleh BPKSDM yang mengelola kepegawaian,” ujarnya.
Dia mengungkapkan penggunaan aplikasi ini masih menggunakan server lama. Meski demikian belum ditemukan adanya kendala atau pun masalah terkait jaringan. “Semua kecamatan di KBB sudah terjangkau internet, terkecuali desa-desa di pelosok yang sulit dijangkau internet karena terkendala infarstruktur,” ungkapapnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Aplikasi Informatika Pemerintahan pada Diskominfotik KBB, Bambang Wijanarko Ischan melalui Kepala Seksi Timmy Sampurna menjelaskan pembuatan aplikasi epresisi global ini dilatarbelakangi kondisi eksisting sistem absensi yang masih menggunakan metode fingerprint di setiap SKPD. Untuk menghindari penyebaran Covid-19 di lingkungan Pemkab Bandung Barat dan menggurangi resiko kerusakan alat fingerprint, maka diciptakan sistem absensi yang terintegrasi melalui smartphone dan handphone apple tersebut. “Nanti aplikasi ini bisa didownload melalui play store oleh pegawai, dan akan terintegrasi dengan Simpeg (Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian) BKPSDM, seperti nomor NIP. Sehingga setiap pegawai memiliki username sendiri,” katanya.