SUBANG-Dalam waktu dekat akan dilakukan rotasi mutas besar-besaran. Banyak faktor yang melatarinya. Di antaranya kinerja pelayanan publik Pemkab Subang dinilai kurang memuaskan dan upaya Jimat-Akur untuk terus merealisasikan janji politik.
Dari sisi pelayanan public misalnya, terjadi gap harapan dari masyarakat yang cukup jauh. Hal itu tercermin dalam dokumen hasil survey kepuasan masyarakat tahun 2020.
Dalam dokumen tersebut dijelaskan, pelayanan masyarakat dalam sektor pelayanan publik mendapat skor 80, tapi harapan publik melebih dari angka tersebut. Terutama dalam hal keramahan, kecakapan dan kelambatan merespons aduan masyarakat.
Baca Juga:Pemerintah Benahi Lima Wisata Super PrioritasBerdiri Sejak 1974, Kelezatan Soto Sadang Nikmatnya sudah Melegenda
Sementara dalam diskusi yang digagas Forum Bicara Subang, Rabu (7/4) lalu mengemuka, Pemkab Subang didorong bekerja untuk lebih ekstra di masa pandemik. Sebab banyak anggaran yang tergerus penanggulangan Covid-19. Sehingga realisasi janji politik pun akan berat.
Diskusi tersebut juga menyoroti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Sebab di dalamnya memuat janji-janji politik dan rencana pelaksanaannya. Hal itu dikaitkan dengan analisa atas APBD 2021.
Merosotnya anggaran pendapatan PAD dan dana dari pusat, akan jadi ‘PR’ berat bagi pasangan Jimat-Akur dalam merealisasikan janjinya. “Sehingga perlu didukung oleh ASN yang mau bekerja keras, punya sense of crisis sehingga merencanakan anggaran dengan tepat. Saat situasi begini, tidak bisa bekerja biasa saja harus extraordinary. Faktanya, masih banyak pejabat yang bekerja seakan tidak ada krisis. Rotasi mutasi harus memperhatikan kualitas itu,” ujar Lukman, Pemred Pasundan Ekspres dalam forum diskusi.
Diskusi tersebut dipandu pemerhati kebijakan Kaka Suminta. Hadir pegiat lingkungan Gigin, Ketua Aliansi Wartawan Subang Warlan, aktvis dan pengusaha muda Kelvie Pratama dan sejumlah aktivis lainnya.
Aktivis lingkungan Gigin juga menyoroti kinerja Pemkab dalam menyelesaikan masalah lingkungan. Pemindahan TPA Panembong menjadi sangat mendesak. Sebab tanah di Panembong labil dan terus terjadi longsoran sampah yang terbawa arus sungai.
Selain itu, perbaikan infrastruktur pun menjadi perhatian forum diskusi. Selain adanya jalan-jalan baru, Pemkab Subang juga diingatkan dengan banyaknya jalan rusak akibat musim hujan, banjir dan minimnya pemeliharaan.
Sementara belum lama ini terdengar Bupati Subang akan Kembali menggelar rotasi mutasi. Menurut sumber yang dipercaya, diprediksi akan terjadi rotasi besar-besaran. Mulai dari eselon II hingga eselon IV. Belakang terjadi perubahan ‘iklim’ di internal Pemkab Subang. Setelah ditahannya Sekda Aminudin dan menjelang penetapan Sekda definitif yang saat ini sudah dalam tahapan open bidding.(red)