Punya pacar yang suka ngambek atau marah memang butuh kesabaran ekstra, guys. Apalagi kalau si dia gampang tersulut emosi karena hal-hal yang sepele. Bisa jadi karena dia memang mempunyai sifat moody dan mudah merasa frustasi dengan situasi yang tidak sesuai dengan ekspektasinya.
Lalu, bagaimana caranya menghadapi pacar yang suka ngambek ? Berikut 7 cara menghadapi pacar yang suka ngambek :
- Sabar dan Tetap Tenang
Menghadapi orang yang lagi emosi, jangan dilawan dengan emosi juga guys. Kalau si dia ngomel atau marah-marah, lebih baik kamu tetap tenang dan membiarkan dia menyalurkan emosinya. Tapi, jangan dicuekin juga ya? Cukup kamu dengarkan dan pastikan bahwa bentuk kemarahannya tidak agresif, atau membahayakan dirinya sendiri maupun kamu dan orang lain.
Baca Juga:Daftar Film Horor Favorit yang Paling Ditunggu di 2021Daftar Tempat di Bandung Yang Menyimpan Cerita Mistis Dan Jadi Urban Legend
- Lebih Banyak Mendengar
Usahakan untuk lebih banyak mendengarkan dia. Bisa jadi kemarahan dan sikap ngambeknya ini sebagai bentuk pelampiasan karena merasa tidak didengarkan. Pastikan kamu menangkap pesan yang terucap maupun yang tersirat.
- Perhatikan Bahasa Tubuh
Ketika menghadapi orang yang sedang marah, posisikan dirimu setara dengan dia. Usahakan untuk tidak menunjukkan gesture defensif, cuek, atau bahkan menantang. Bahasa tubuh yang tenang, kalem, dan hangat, akan membantu meredam kemarahannya.
- Beri Waktu untuk Menenangkan Diri
Orang yang lagi penuh dengan emosi biasanya akan sulit untuk menerima masukan maupun merespons dengan baik. Untuk itu, beri waktu pada dia untuk menenangkan diri dulu. Sesudah itu, baru bicarakan baik-baik apa yang membuatnya marah.
- Jangan Ikut Emosi
Saat emosi dia tidak terkontrol, mungkin kamu akan merasa tersinggung, tersulut emosi juga, bahkan sakit hati. Meskipun sulit, usahakan untuk tidak larut dalam emosi dia supaya masalah tidak semakin runyam dan malah timbul masalah baru.
- Pahami Penyebabnya
Kamu juga perlu mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di balik sikap marahnya. Misalnya, sebenarnya dia hanya jenuh atau sedang tertekan, namun perasaan ini muncul dalam bentuk kemarahan atas hal lain. Dengan mengetahui akar masalahnya, kamu akan bisa mengatasi masalah langsung ke sumbernya.