Namun menurut wanita jebolan HI UNPAR ‘97 ini, mengelola bisnis keluarga bukan perkara mudah. Bukan karena soal dirinya perempuan, akan tetapi soal keberlangsungan bisnis yang dirintis oleh orangtuanya sejak lama menjadi sebuah tantangan tersendiri.
“Mengelola bisnis keluarga tidaklah mudah, tentu ada tanggungjawab yang berbeda. Paling tidak, bagaimana agar bisnis ini bisa terus bertahan, dan syukur-syukur malah kita bisa menambah dan terus berkembang. Sebab, untuk mempertahankan saja itu kadang tidak mudah,” imbuhnya.
Meski demikian, upaya menjalankan bisnis ini diakuinya bukan merupakan proses yang lurus dan landau. Sekalipun merupakan bisnis keluarga, Ninin mengakui, ia merupakan anak pertama tapi yang paling terakhir memutuskan ikut ambil bagian mengelola bisnis ini dibanding 3 adiknya yang sudah terlebih dahulu kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan jenjang pendidikan.
Baca Juga:Biadab! Pria Berpeci Lakukan Pelecehan Seksual pada Jamaah TarawihCegah Penyebaran Covid-19, Daftar Ulang di Polsub Tidak Perlu ke Kampus
Bahkan dalam ceritanya, setelah lulus dari jenjang kuliah S1 hingga menamatkan pendidikan S2 di Department of Media & Communication University of Central England in Birmingham (sekarang Birmingham City University), the United Kingdom, dirinya sempat berkarir di perusahaan di luar perusahaan keluarga. Bahkan, Ninin juga sempat bekerja sosial (volunteer) di Aceh bersama Obor Berkat Indonesia, sampai sempat ditempatkan untuk bertugas di Tangguh LNG di Papua.
“Perjalanan karir saya pernah bekerja sebagai penyiar di Online Radio Persatuan Pelajar Indonesia di Inggris, serta Radio FM di Batam. Termasuk menjadi Produser dan Creative & Program Director di 96,7 FM Radio A Jakarta, HSES Inspector di Proyek British Petroleum Tangguh LNG di Papua. Saya juga pernah juga menjadi Staf Ahli di DPRD Kota Batam, serta Station Manager di Radio BE 107 FM Batam dan Radio Juan 102,3 FM Batam, serta beberapa pengalaman lain sebelum akhirnya bergabung di Nalendra Group dan mengelola yang di Subang dan Batam,” urainya.
Dengan segudang pengalaman dan karir dalam berbagai jenis pekerjaan serta beragam pelatihan atau in-house training, tak membuat penyuka olahraga berenang ini bersantai dan berpangku tangan dalam menjalankan bisnis. Sebab, bisnis keluarganya tetap dikelola secara profesional layaknya sebuah perusahaan perhotelan lain dengan manajemen dan pengawasan yang ketat.