SUBANG-Fenomena pindah sekolah akibat dampak pandemi Covid-19, semakin mencuat. Perpindahan dari awalnya siswa bersekolah di swasta berbasis Islam Terpadu (IT) ke sekolah negeri. Hal tersebut disebabkan, ketidakmampuan orang tua siswa karena penghasilannya yang menurun karena pandemi Covid-19. Seperti halnya di Kabupaten Subang, SDIT Alamy memberikan keringanan kepada orang tua siswa di masa pandemi.
Warga Cinangsi, Hanifah Sri Astuti (38) mengau memindahkan anaknya yang awalnya bersekolah di sekolah dasar berbasis islam terpadu untuk bersekolah di sekolah dasar negeri. Hal tersebut, dikarenakan penghasilan ekonominya, menurun di tengah pandemi Covid-19. “Penghasilan saya menurun. Saya khawatir tidak terbayar biaya sekolahnya, karena awalnya anak saya bersekolah di sekolah swasta,” ungkapnya.
Warga lainya, Nurafni (34) mengatakan, anaknya juga dipindahkan karena faktor ekonomi yang menurun. Sebelum pandemi, usahanya berjalan normal kini terdampak pandemi. “Sementara saya pindahkan dulu ke sekolah negeri. Jika keadaan sudah normal maka akan saya pindahkan lagi ke sekolah berbasis islam terpadu,” katanya.
Baca Juga:Karyawan PDAM Bisa Menikmati Kemudahan Layanan Bank BJBJelang Idul Fitri, DKUPP Antisipasi Pasar Tumpah dan Pasokan Gas Melon
Kepala Sekolah SDIT Alamy Subang, Ramdhan Hamdani SPd mengatakan, mengenai wabah di tengah pandemi covid-19 fenomena pindah sekolah dari swasta ke negeri benar terjadi. Bahkan, di SDIT alamy juga ada beberapa siswa yang pindah. Hal tersebut, dipicu penghasilan yang menurun karena pandemi Covid-19.
“Kita memaklumi, seperti ketika orang tua murid terkena pengurangan karyawan di tempatnya bekerja atau orang tua murid yang kesehariannya berdagang, kini karena pandemi penghasilan dagangannya menurun,” katanya.
Dijelaskan Ramdhan, di SDIT Alamy juga saat ini kuota untuk penerimaan murid baru masih tersisa banyak. Padahal, jika dilihat dari data sebelum pandemi Covid-19, jumlah pendaftar murid baru di SDIT Alamy pastinya sudah penuh di bulan Februari. “Kita tahun ajaran baru ini di tahun 2021 kan menerima 4 kelas, cuma saat ini murid yang mendaftar baru 3 kelas saja, sedangkan 1 kelas lagi untuk 28 anak belum terisi,” ungkapnya.
Ramdhan memahami permasalahan yang dialami oleh orang tua murid, dimana ingin mendaftarkan anak nya ke SDIT Alamy karena faktor ekonomi yang terbatas. Pihak sekolah mengambil kebijakan orang tua murid mengajukan keringanan atau penundan pembayaran bisa di fasilitasi, asalkan dikomunikasikan dari awal mendaftar. “Orang tua murid ada yang sudah mengajukan keringanan ke pihak sekolah dan Alhamdulillah disetujui,” katanya.(ygo/vry)