Selain mengutamakan konsistensi, ia juga memberikan tips lainnya untuk para anak muda khususnya Gen-Z yang berminat di bidang content creation.
Berikut adalah tips lengkap untuk menjadi seorang content creator dan tech reviewer professional ala Edho Zell:
- Kuatkan personal branding-mu!
Menjadi seorang content creator ataupun tech reviewer tentunya harus memiliki keunikan yang menonjol. Tentunya kamu tidak ingin disamakan dengan content creator lainnya, kan? Untuk mencapai personal branding yang diinginkan, kamu dapat memetakan minat dan keahlianmu. Misalnya kamu merupakan orang yang mahir dalam dunia kecantikan, atau teknologi, ataupun jago memasak sehingga ahli di bidang kuliner. Kalau bingung menentukan personal branding-mu, keluarga atau teman terdekat juga bisa menjadi tempat bertukar pikiran untuk memahami karakter khas apa yang orang lihat dari kamu, yang bisa diolah sebagai content creator.
- Set target audience yang sesuai
Setelah menemukan personal branding yang kuat, kamu harus menentukan target audience. Mulai dari rentang usia, status ekonomi, dan jenis kelamin. Hal ini dilakukan agar konten yang dibuat sesuai dengan target audience yang telah ditentukan. Kalian juga perlu riset tentang minat dari target audience yang mau dituju terhadap jenis konten yang mau kamu buat. Contohnya, jika kamu mau bikin konten tentang gaming, target audience yang bisa disasar adalah rentang usia 17-25 tahun, dengan status ekonomi kelas menengah ke bawah, baik laki-laki maupun perempuan.
Baca Juga:Jelang Idul Fitri, DKUPP Antisipasi Pasar Tumpah dan Pasokan Gas MelonHadang Pemudik, Siagakan Petugas Gabungan di Pos Penyekatan
- Hero, Hub, Help
Jika kalian sudah menentukan personal branding dan target audience yang diinginkan, saatnya membuat konten dengan model 3H, yaitu Hero, Hub, dan Help. 3H ini juga diterapkan Edho Zell untuk menjaga konsistensi dalam berkarya. Konten Hero adalah konten yang dibuat dengan tujuan untuk menarik penonton atau subscriber yang baru. Konten Hero biasanya sifatnya viral, sehingga menarik jumlah audience lebih besar. Yang kedua adalah konten Hub, yang ditujukan untuk penonton yang sudah duluan men-subscribe. Ini seperti daily content yang umumnya disajikan para content creator supaya penontonnya tetap setia dengan channel-nya. Yang terakhir adalah konten Help, konten Help ini bertujuan untuk membangun kedekatan dengan para audience agar menjadi inner circle. Hal ini bisa dilakukan dengan berinteraksi dengan audience mengenai konten apa yang akan dibuat selanjutnya, seperti mengadakan sesi Q&A.