Vaksinasi: Dari Harapan Tatap Maya Menuju Tatap Muka

Vaksinasi: Dari Harapan Tatap Maya Menuju Tatap Muka
5 Komentar

Oleh:

1.Iman Fathurohman, M.Pd (Guru SMA Negeri 67 Jakarta)

2.Drs.Priyono,M.Si ( Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)

Covid 19 telah memasuki ulang tahun pertama namun belum menunjukkan tanda tanda akan berakhir, bahkan di beberapa daerah,  kasusnya meningkat termasuk di DKI Jakarta dengan cluster perkantoran. Kasus demi kasus terpaparnya masyarakat di beberapa wilayah kota hingga pelosok terus terjadi. Bahkan kabar terakhir India mengalami boming puncak pandemik tertinggi di dunia. Hal ini tentu saja cukup menghawatirkan ditengah upaya menekan penyebaran covid 19. Kasus Negara tetangga kita India, jadi pelajaran yang berharga karena kelalaian menetapkan protokol kesehatan maka terjadi peledakkan kasus yang merepotkan pemerintah.

Usia setahun pandemik covid 19 dan telah  memasuki dua idul fitri menjadi menarik karena belum bisa dipastikan kapan wabah ini akan berakhir, masih lamakah? Jika lama, masih berapa tahun dan ditanggapi beragam oleh masyarakat. Sebagian optimis bahwa pandemi ini akan berakhir, namun sebagian lagi pesimis dengan terus terjadinya kasus baru yang terjadi di beberapa kota dan pelosok desa. Pada umumnya peningkatan kasus baru terjadi setelah libur panjang, seperti data yang dirilis Kompas.com – 29/12/2020, 12:05 WIB ; libur idul firti pada 22-25 mei 2020 terjadi peningkatan kasus positif 69-93 %, libur HUT RI meningkat 58-188 %, dan libur akhir oktober meningkat 17-22%.

Pemerintah telah berupaya dengan serius dan sistematis, bagaimana memutus rantai penyebaran virus ini, salah satunya dengan kegiatan vaksinasi yang hingga saat ini terus digalakkan.  Beberapa wilayah Indonesia selain upaya lain dengan kebijakan membatasi kegiatan masyarakat yang berpeluang terjadinya pelanggaran protokol kesehatan serta pengetatan masa libur masyarakat menjelang libur hari raya idul fitri. Sampai saat ini rata rata guru di bawah naungan Dinas Pendidikan DKI Jakarta sudah divaksin 2 kali. Sebaran lokasi vaksin tersebar di Istora Senayan, Ciputra Kuningan, atau di tempet lain. Ini tentu saja membawa angin segar bagi dunia pendidikan di DKI Jakarta menyongsong pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran baru 2021/2022. Pada awalnya sebagian masyarakat termasuk para guru termakan kabar burung yang belum teruji kebenarannya bahwa vaksin covid 19 memiliki efek samping yang merugikan bagi kesehatan bahkan sempat beredar isu di media massa ada kasus terpapar covid setelah vaksinasi dilakukan, dan kasus efek samping lainnya dan yang cukup meresahkan adalah ada kabar burung bahwa vaksin covid 19 adalah untuk mengurangi populasi penduduk bumi. Pada suatu kegiatan tatap muka Presiden Jokowi dengan sekelompok orang ditanya apakah bersedia divaksin covid 19 tidak ada satupun yang bersedia. Begitu buruknya pengaruh media masa hingga meracuni alam bawah sadar sebagian masyarakat bahwa vaksin ini seperti momok yang menakutkan. Namun lihatlah saat ini lautan manusia seperti semut yang mengantri semuanya ingin divaksin covid 19.

5 Komentar