KUPANG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengunjungi Kampung Amanuban, Kelurahan/ Kecamatan Oebufu, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu (1/4). Dalam kesempatan tersebut, Gubernur mengunjungi warga terdampak badai siklon tropis seroja yang terjadi beberapa waktu lalu.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini awalnya berjalan kaki menyusuri sejumlah titik terdampak banjir dan longsor akibat badai tersebut, dari mulai jalan yang retak dan rusak berat, rumah dan bangunan yang runtuh, tempat pengungsian, sampai sekolah darurat.
Kang Emil bercakap-cakap dengan masyarakat setempat yang berbagi cerita mengenai peristiwa bencana tersebut yang berdampak terhadap kehidupan mereka. Untuk menceriakan suasana, Kang Emil pun membagikan cokelat kepada anak-anak yang ikut menyambutnya.
Baca Juga:UMK Murah jadi Daya Tarik InvestasiSPN: Banyak Perusahaan Belum Daftarkan Pekerja
Warga pun tampak antusias menyambut kedatangan Kang Emil. Mereka memberi salam dari jauh dan melambaikan tangan kepada Kang Emil. Sebagian berlarian berebut untuk berfoto bersama dan berjalan kaki bersama.
Di posko pengungsian, Kang Emil bercengkerama kembali dengan warga, sampai bernyanyi bersama “Halo-Halo Bandung”. Di sekolah darurat, Kang Emil pun melontarkan pertanyaan-pertanyaan kepada anak-anak. Mereka yang bisa menjawab pertanyaannya, langsung diberi cokelat.
Bersama anak-anak ini, Kang Emil pun kembali menyanyikan lagu “Halo-halo Bandung”. Kang Emil pun kemudian sempat terkejut karena masyarakat Kupang ternyata hafal dan bisa menyanyikan lagu “Halo-halo Bandung”.
Ditemui seusai rangkaian kunjungan tersebut, Kang Emil mengatakan dirinya sengaja terbang ke Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, untuk memberikan bantuan dari Jawa Barat sebanyak Rp 1 miliar.
“Kami terbang jauh dari Bandung, jauh-jauh ingin menitipkan amanat dari rakyat Jawa Barat. Karena kami sangat mencintai NTT juga, yang alamnya indah luar biasa, budayanya luar biasa. Jadi saat mendengar kebencanaan, kami sangat sedih,” katanya.
Kang Emil mengatakan dirinya pun sempat dihubungi para mahasiswa NTT yang kuliah di Bandung bahwa mereka akan menggalang dana di jalanan. Kang Emil mengatakan pihaknya meminta supaya mahasiswa tidak menggalang dana di jalanan, biar Pemprov Jabar yang mendatangi langsung NTT untuk memberikan bantuan.
“Saya juga dihubungi mahasiswa NTT di Bandung, mereka menggalang dana. Saya bilang tidak usah menggalang dana di jalanan, nanti kami yang bawa bantuan. Hari ini kita bawa bantuan sebesar Rp 1 miliar, kalau kurang-kurang, nanti kita koordinasi,” katanya.